Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara anggota G20 menyoroti kondisi perekonomian global yang masih belum kuat, stabil, dan berimbang. Hal ini dapat dilihat dari kondisi ekonomi global yang belum mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru, ketidakstabilan pasar keuangan, rendahnya volume perdagangan dunia dan rendahnya harga barang komoditas.
Situs resmi Kementerian Keuangan melansir semua itu mengemuka dalam pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara anggota G20 di Istanbul, Turki, pada 9-1- Februari 2015. Sedikitnya ada enam agenda yang menjadi fokus pembahasan, yakni situasi terakhir ekonomi global, strategi menghadapi perlambatan pertumbuhan, dorongan peningkatan investasi infrastruktur, tertundanya reformasi tata kelola dan penambahan kuota Dana Moneter Internasional (IMF), penguatan regulasi keuangan global, dan kerja sama perpajakan internasional.
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro dan Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo mewakili Indonesia dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan tersebut, Menkeu Bambang juga mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa menteri keuangan negara G20, antara lain Deputi Perdana Menteri/Menteri Keuangan Turki, Menteri Keuangan Korea Selatan dan Menteri Keuangan Amerika Serikat.
Pertemuan tingkat tinggi Menkeu dan gubernur bank sentral G20 kali ini berlangsung di tengah pemulihan ekonomi global. Beberapa negara maju di kawasan Eropa dan Jepang, serta negara berkembang masih mengalami pelambatan ekonomi. Sebaliknya, negara berkembang secara umum masih memiliki prospek pertumbuhan ekonomi, terutama dalam jangka pendek akibat penurunan harga minyak global.
Konklusi dari pertemuan tinggi tersebut adalah 1) mendorong pertumbuhan yang inklusif yang ditujukan untuk mengatasi masalah income inequality dan implementasi strategi pencapaian pertumbuhan secara tepat waktu; 2) implementasi regulasi keuangan global yang telah disepakati untuk menjaga stabilitas sektor keuangan global; dan 3) meningkatkan investasi di infrastruktur dengan target konkrit yang nyata, salah satunya dengan memperkenalkan model pembiayaan infrastruktur yang baru, termasuk Islamic Finance. Disamping itu, G20 juga menekankan pada pentingnya upaya untuk meningkatkan akses pendanaan dan iklim berusaha untuk small and medium enterprises (SMEs).
(ags/ags)