Sentimen Yunani Bikin Bursa Saham AS Stagnan

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 12 Feb 2015 08:13 WIB
Bursa saham berjangka Amerika Serikat menguat setelah Eropa setuju melakukan negosiasi penyelesaian utang dengan Yunani.
Perlambatan penyelesaian masalah Yunani membuat investor AS khawatir akan stabilitas Eropa yang tercermin dari stagnasi bursa saham. (Peter Macdiarmid/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham berjangka Amerika Serikat menguat setelah Eropa setuju melakukan negosiasi penyelesaian utang dengan Yunani. Namun, perlambatan penyelesaian masalah ini sempat membuat investor AS khawatir akan stabilitas Eropa yang tercermin dari stagnasi bursa saham. 

Seperti dilansir Reuters, indeks S&P 500 masih ditutup stagnan seiring meningkatnya kecemasan investor akan hasil negosiasi Eropa dan Yunani.

Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis memulai pembicaraan dengan Menteri Keuangan Zona Eropa kemarin, Rabu (11/2) setelah pihak sayap kiri di parlemen menolak untuk memerpanjang bantuan internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Menteri Keuangan Luksemburg mengatakan Eropa telah setuju untuk tetap membantu Yunani dan diskusi mengenai hal ini masih akan berlanjut. Implikasinya, Global X FTSE Yunani meningkat sebesar 11 persen setelah adanya laporan perpanjangan kerjasama ini.

Selain itu, nilai saham bank Yunani juga meningkat 16 persen ke angka US$ 1,45 setelah adanya berita tersebut.

Indeks Nasdaq meroket pada akhir sesi setelah nilai saham Apple inc meningkat sebesar 2,3 persen ke angka US$ 124,88. Nilai saham perusahaan teknologi ini meningkat setelah salah seorang investor, Carl Icahn, menulis surat bahwa saham Apple harusnya bernilai US$ 216.

Indeks Dow Jones industrial turun sebesar 6,62 poin atau turun 0,04 persen ke angka 17.862,14. Indeks S&P 500 turun 0,06 poin ke angka 2.068,53. Sedangkan indeks Nasdaq Composite meningkat sebesar 13,54 poin atau 0,28 persen ke angka 4.801,18.

Sebanyak 6,4 miliar lembar saham diperdagangkan pada sesi Rabu kemarin. Angka ini berada di bawah rata-rata volume perdagangan harian selama lima sesi terakhir dimana sebanyak tujuh miliar lembar saham berpindah tangan. (ags/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER