Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang
support 5.321-5.330 dan resisten 5.342-5.355 pada perdagangan Kamis (12/2), dengan kecenderungan menguat terbatas karena sentimen global dan persetujuan Penyertaan Modal Negara (PMN).
Head of Research PT. Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan meski sebelumnya terjadi kenaikan, tetapi sepanjang perdagangan terlihat laju IHSG cenderung
sideways."Hal itu menandakan masih adanya aksi jual di tengah harapan akan terjadinya penguatan lanjutan. Meski kami mengharapkan masih adanya peluang bagi IHSG menguat, namun, tetap cermati potensi pembalikan arah," ujarnya seperti dikutip dari riset, Rabu (11/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menjelaskan, laju IHSG mampu melampaui estimasi yang dia perkirakan akan dapat mengalami pelemahan. Sebelumnya, Reza menyatakan maraknya sentimen negatif membuat laju IHSG cenderung turun.
"Apalagi dengan posisi IHSG saat ini yang dipersepsikan sudah ketinggian dan mahal maka secara psikologis akan memicu aksi jual. Laju IHSG pun tidak bisa mengelak persepsi tersebut dan berpeluang mengalami konsolidasi," kata Reza terkait prediksi sebelumnya.
Namun, lanjutnya, dengan berbalik arah menguatnya laju bursa saham AS yang diiringi menghijaunya beberapa bursa saham Asia, mampu memberikan imbas positif pada laju IHSG.
"Padahal dari laju rupiah cenderung menunjukkan adanya pelemahan. Akan tetapi, masih adanya aksi beli investor asing, yang diiringi dengan maraknya pemberitaan akan disetujuinya penanaman modal di sejumlah BUMN membawa IHSG ke zona hijau," jelasnya.
(adt)