Jakarta, CNN Indonesia -- Guna memaksimalkan potensi kelautan di sejumlah daerah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menggodok suatu
roadmap mengenai pemanfaatan kawasan konservasi perairan (laut). Kementerian yang dipimpin oleh Susi Pudjiastuti itu pun akan mengundang investor untuk merealisasikan
roadmap dan konsep program tersebut.
"Nantinya konsep kerjasama akan berbentuk
public, private, partnership (PPP). Selain investor, nantinya kami akan menggandeng pemerintah daerah dan masyarakat dalam program ini," ujar Direktur Konservasi Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Agus Darmawan di Jakarta, Senin (16/2).
Dalam praktiknya, Agus bilang,
roadmap mengenai pemanfaatan kawasan konservasi laut akan berbeda dengan pengelolaan zona perikanan berkelanjutan yang saat ini sudah dilaksanakan. Pada konsep ini, pemerintah akan menentukan mulai dari jenis ikan yang dapat dibudidaya dan dieksploitasi, besar wilayah pemanfaatan, hingga mekanisme kerjasama di bidang penjualan hasil yang melibatkan kelompok nelayan dan masyakat sekitar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memancing daya tarik investor, pemerintah akan menyediakan beberapa infrastruktur penunjang seperti sumber air tawar, pembangkit listrik tenaga matahari, hingga dermaga untuk mendukung program ini. Akan tetapi, mekanisme penentuan kawasan konservasi bagi investor akan dilakukan dengan cara pelelangan.
"Pemerintah juga akan memberikan program pelatihan kepada masyarakat untuk mengelola kawasan konservasi bersama swasta. Jadi harus ada kerjasama di antara semua pihak," katanya.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, luas kawasan konservasi Indonesia hingga saat ini mencapai 16,4 juta hektare. Menteri Susi pun berencana meningkatkan kawasan konservasi mencapai 20 juta hektare pada 2020.
"Kawasan konservasi itu sebenarnya bisa dikelola agar masyarakat bisa hidup dengan cara yang baik. Sekarang tinggal bagainana caranya pemerintah agar kawasan ini bisa dimaksimalkan secara berkelanjutan untuk anak cucu," ujar Agus.
(ded/ded)