Rupiah Berpotensi Menguat Ditopang Euro

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 24 Feb 2015 10:26 WIB
Tercapainya kesepakatan Yunani-Uni Eropa mampu membuat laju Euro membaik dan diharapkan dapat berimbas pada rupiah.
Ilustrasi mata uang rupiah. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berada dalam rentang 12.825-12.809 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (24/2), dengan kecenderungan menguat terbatas karena sentimen penguatan euro.

Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan laju rupiah kembali memperlihatkan adanya pembalikan arah menguat sesuai ekspektasi sebelumnya.

Reza menyampaikan agar investor menerima era penurunan rupiah tersebut dan menikmati naiknya dolar AS. Bahkan pergerakan dolar AS yang biasanya melemah pasca rilis hasil pertemuan FOMC The Fed juga tidak terlihat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Namun di sisi lain, kami masih berharap adanya imbas positif dari kenaikan laju Euro di akhir pekan kemarin pasca merespon tercapainya kesepakatan utang Yunani-Uni Eropa,” ujar Reza seperti dikutip dari riset, Selasa (24/2).

Memang, sebelumnya Reza menyatakan untuk menerima pelemahan karena belum ada sentimen yang signifikan untuk mengangkat rupiah. Namun, dengan tercapainya kesepakatan Yunani-Uni Eropa mampu membuat laju Euro membaik dan tentu saja berimbas pada rupiah.

“Laju rupiah berada di atas target level resisten 12.839. Dengan tercapainya kesepakatan tersebut, harapan kami akan terjadi penguatan. Maka kali ini kami kembali berharap agar pengutan rupiah masih dapat berlanjut,” jelasnya.

Sebelumnya, kurs tengah rupiah ditransaksikan menguat 0,28 persen terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (10/2). Berdasarkan data BI, kurs tengah rupiah bertengger di level Rp 12.813 per dolar AS, dari kurs tengah sebelumnya Rp 12.849 per dolar AS. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER