Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat menilai, keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan tingkat suku bunga atau BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen bisa menahan rupiah yang sedang melemah terhadap dollar AS dalam jangka pendek.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan, apalagi Bank Sentral AS (The Fed) belum mengindikasikan tidak akan menaikan suku bunga acuan tahun ini. Pemangkasan suku bunga BI memang dapat membantu ekonomi Indonesia dalam jangka yang lebih panjang.
“Penurunan ini bisa memberikan sumber pembiayaan yang lebih murah bagi para pengusaha,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Rabu (18/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dinihari nanti pada Kamis (19/2), lanjutnya, Bank Sentral AS akan merilis hasil notulen rapat moneter tanggal 29 Januari (FOMC Minutes). Menurut Ariston, dolar AS baru akan melemah bila The Fed mengindikasikan tidak akan menaikan suku bunga AS tahun ini atau akan menahan kebijakan saat ini untuk waktu yang lebih lama.
“Selain itu, pergerakan rupiah juga masih akan terpengaruh dengan hasil negosiasi bailout Yunani dengan Zona Euro,” jelas Ariston
Menurut Ariston, indikasi atau hasil yang positif, dalam artian bahwa Yunani akan mendapatkan dana pinjaman pasca terhentinya bailout tanggal 28 Februari. Hal itu dinilai dapat mendorong penguatan instrumen beresiko termasuk rupiah.
“Negosiasi Yunani dengan Zona Euro masih akan berlangsung saat ini. Kisaran pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah mungkin di antara 12.720-12.900 pekan ini,” kata Ariston.
Sebelumnya, BI Rate diturunkan sebesar 25 basis poin dari angka 7,75 persen ke angka 7,5 persen karena BI optimistis inflasi akan tetap berada di kisaran angka empat plus/minus satu persen pada tahun 2015, sesuai dengan target Bank Indonesia sebelumnya.
"Melihat keadaan inflasi yang ada saat ini, kami memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin, suku bunga deposit facility juga turun sebesar 25 basis poin, sementara suku bunga lending facility tetap di angka 8 persen," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di Gedung Bank Indonesia Selasa (17/2).
Agus menambahkan, tercapainya target inflasi 2015 ini akan didukung oleh terkendalinya inflasi inti, menurunnya harga minyak dunia, dan membaiknya pasokan harga pangan. "Kami yakin inflasi 2015 akan mencapai sasaran di kisaran empat plus/minus satu persen," tutur Agus.
(gir/gir)