Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan Queen's Bench, Alberta di Kanada secara resmi menyetujui permohonan Talisman Energy Inc untuk merestui kesepakatan penjualan seluruh sahamnya ke perusahaan minyak asal Spanyol Repsol SA. Untuk melanjutkan proses akuisisi tersebut Repsol dilaporkan harus mengeluarkan dana US$ 8,3 miliar.
Angka ini diketahui sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak yang dibuat pada 18 Februari lalu. "Untuk realisasi akusisinya akan dilaksanakan pada kuartal II 2015," tulis manajemen Talisman dalam keterangan pers dikutip, Selasa (23/2).
Sebelumnya, manajemen Repsol meyakini pembelian saham Talisman akan meningkatkan perfoma keuangan perseroan dari sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). Pasalnya selain di Amerika Serikat dan Kanada, Talisman memiliki hak kelola sejumlah ladang migas yang berada di ditambah beberapa ladang di negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia dan Vietnam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui akuisisi tersebut manajemen Repsol optimistis dapat menggenjot angka produksi migas sebesar 76 persen menjadi 680 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD) dan meningkatkan cadangan sebesar 55 persen menjadi lebih dari 2,3 miliar BOEPD.
"Talisman adalah perusahaan yang sangat baik yang akan menambah pengalaman dan track record Repsol didalam pembuktian kegiatan eksplorasi laut dalam," tutur Chairman Repsol Antonio Brufau.
Berdasarkan catatan, Repsol membeli saham perusahaan asal Kanada tersebut dengan nilai US$ 8 per lembar dengan total investasi mencapai US$ 8,3 miliar. Dengan adanya akuisisi tersebut, manajemen mengklaim Repsol akan masuk menjadi 15 perusahaan migas terbesar di dunia.
Di Indonesia, Talisman menjadi operator blok migas Corridor, Ogan Komering dan Jambi Merang di Sumatera Selatan. Selain itu, Talisman memiliki saham di proyek gas alam cair (LNG) Tangguh di Papua Barat. Talisman juga memegang areal eksplorasi termasuk Andaman III di Sumatera Utara dan memiliki perjanjian Joint Study untuk daerah di Sumatera Selatan.
Sepanjang kuartal IV 2014, produksi migas Talisman di Indonesia tercatat 72 ribu BOEPD dibandingkan 73 ribu BOEPD pada kuartal sebelumnya.
Blok Corridor memberi kontribusi terbesar dari total produksi perusahaan mencapai 58 ribu BOEPD selama kuartal IV 2014. Mayoritas produksi gas alam Talisman dari Blok Corridor saat ini dijual berdasarkan perjanjian jual beli jangka panjang dengan PT Chevron Pacific Indonesia, Gas Supply Pte. Ltd. , dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk.
Penjualan gas dimulai dengan produksi pertama dari Corridor pada 1998 menyusul kesepakatan pertukaran gas ke minyak dengan Chevron di Lapangan Minyak Duri.
(gen)