Praktik Oligopoli Membuat Harga Beras Rawan Dipermainkan

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 24 Feb 2015 14:30 WIB
Mantan Direktur Utama PT Sarinah Jimmy M. Rifai Gani menyebut ada lima sampai delapan pedagang beras besar di Indonesia yang kerap mempermainkan harga jual.
Buruh mengangkut beras di Pelabuhan Sunda kelapa. (detikFoto/Johny Hutapea)
Jakarta, CNN Indonesia -- Praktik oligopoli atau penguasaan satu jenis barang oleh beberapa pedagang ditenggarai menjadi penyebab mengapa harga beras di Indonesia bisa melambung tinggi hanya dengan cara penimbunan.

Ekonom dari IPMI International Business School Jimmy M. Rifai Gani menyebutkan ada sekitar lima sampai delapan pedagang beras berskala besar yang mampu mempengaruhi harga beras nasional tersebut.

"Jika pemain beras berskala besar ini berkolusi dan menahan distribusi beras ke masyarakat, otomatis pasar akan terpengaruh. Harganya bisa naik signifikan," ujar Jimmy di Jakarta, Selasa (24/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya pemerintah belum perlu melakukan impor beras karena stok di gudang milik Perum Bulog cukup untuk menstabilkan harga di pasar. Apalagi dia menilai impor beras akan merugikan harga di tingkat petani dan memperlemah daya saing beras lokal.

Jika mesti mendatangkan beras dari luar negeri, mantan Direktur Utama PT Sarinah itu menambahkan bahwa beras yang diimpor tersebut seharusnya hanya untuk keperluan tertentu dan jenis produknya tidak bisa dihasilkan di Indonesia.

"Saat itu Sarinah juga importir beras. Tapi beras yang diimpor Sarinah jenisnya khusus, seperti Japonica Rice asal Jepang untuk pasar terbatas. Beras ini berbeda dengan yang dikonsumsi masyarakat umum dan jenisnya tidak ada di Indonesia," katanya.

Sebelumnya Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menuding ada mafia beras yang menyebabkan harga beras melonjak hingga 30 persen di Jakarta. Rachmat lantas meminta Direktur Utama Perum Bulog untuk menyetop distribusi beras di sejumlah pasar yang janggal dalam menetapkan harga ke konsumen.

Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang sempat menyentuh Rp 12 ribu per kilogram, padahal hitungan Kementerian Perdagangan dan Perum Bulog seharusnya dijual Rp 7.400 per kilogram. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER