Pengumuman Suku Bunga AS Berpotensi Beri Tekanan Rupiah

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 25 Feb 2015 09:09 WIB
Pelaku pasar masih menunggu adanya kepastian dari The Fed terhadap penentuan waktu kenaikan suku bunganya.
Ilustrasi rupiah. (CNNIndonesia GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berada dalam rentang 12.876-12.860 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu (25/2), dengan kecenderungan melemah karena sentimen pengumuman suku bunga The Fed.

Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan pasca penguatan, laju rupiah diperkirakan kembali ‘galau’ dengan menghabiskan waktu di zona merahnya setelah pelaku pasar kembali mentransaksikan dolar AS menjelang pidato Gubernur The Fed.

“Pelaku pasar masih menunggu adanya kepastian dari The Fed terhadap penentuan waktu kenaikan suku bunganya,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Rabu (25/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu lanjut Reza, pelaku pasar juga menantikan sikap dari Komisi Uni Eropa yang telah menerima proposal reformasi Yunani untuk perpanjangan bailout. Akibatnya laju euro sedikit melemah dan dolar AS pun kembali naik.

“Laju rupiah berada di bawah target level support 12.825. Untuk sementara, laju rupiah kembali tertekan jelang pidato The Fed tersebut sehingga harapan penguatan lanjutan rupiah kembali sirna. Tetap waspadai pelemahan lanjutan,” jelas Reza.

Sebelumnya, kurs tengah rupiah ditransaksikan melemah 0,41 persen terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (10/2). Berdasarkan data BI, kurs tengah rupiah bertengger di level Rp 12.866 per dolar AS, dari kurs tengah sebelumnya Rp 12.813 per dolar AS. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER