Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menargetkan pembiayaan infrastruktur di tahun 2015 - 2016 sebesar Rp 10,8 triliun sehingga total pendanaan proyek pada tahun berjalan mencapai Rp 100 triliun. Perseroan berharap pembiayaan Rp 4 triliun bisa dibukukan pada tahun ini dan sisanya Rp 6,8 triliun menjadi target 2016.
Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini mengatakan dengan pendanaan infrastruktur sebesar Rp 10,8 triliun itu diharapkan dapat menciptakan efek berganda (multiplier effect) sebanyak 9,2 kali.
Optimisme tersebut dilandasi oleh kebijakan pemerintah memberikan suntikan modal senilai Rp 20,3 triliun,yang berasal dari penyertaan modal negara (PMN) murni Rp 2 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 serta pengalihan aset dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebesar Rp 18,2 triliun pada APBN-P 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Insya Allah dengan skema pembiayaan PT SMI yang didukung penuh oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta kerjasama dengan pihak swasta, maka PMN yang dipercayakan pada kami akan dikembangkan dalam berbagai proyek infrastruktur dengan multiplier effect yang lebih besar sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat,” ujar Emma, di Jakarta, Rabu (25/2).
SMI diharapkan mampu menjadi katalis yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Termasuk di antaranya dengan membantu menurunkan biaya logistik yang tinggi melalui pembangunan berbagai proyek transportasi seperti pembangunan jalan dan jembatan, pelabuhan, dan bandara di seluruh Indonesia, termasuk Indonesia Timur.
Selain itu, SMI juga akan melanjutkan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur kelistrikan. Salah satunya akan membiayai proyek pipa penyalur gas untuk sektor kelistrikan di Batam, Kepulauan Riau.
Berdasarkan portofolionya per 31 Desember 2014, PT SMI telah memberikan komitmen pembiayaan sebesar Rp 5,57 triliun dengan total nilai proyek sekitar Rp 45,55 triliun dengan multiplier effect sebesar 8,2 kali.