Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana General Motors Indonesia (GM) menutup pabrik mobil Chevrolet Spin di daerah Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat memunculkan sejumlah fakta baru. Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan sejak 2013 silam atau sejak memasarkan mobil jenis MPV tersebut, GM mengalami kerugian hingga US$ 200 juta.
"Dari produk Spin mereka rugi sekitar US$ 200 juta. Kenapa diteruskan kalau rugi, karena itu mereka menjelaskan mau melakukan
branding ulang," kata Saleh di Jakarta, Senin (1/3).
Berdasarkan informasi yang dihimpun CNN Indonesia, mulai Juni 2015 General Motor akan menutup pabrik sekaligus menghentikan produksi Chevrolet Spin di Indonesia. Meski begitu, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian Soerjono mengungkapkan pabrikan mobil asal Amerika Serikat itu masih akan memproduksi mobil Chevrolet Spin hingga Juni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi yang dihentikan produksinya itu cuma Chevrolet Spin. Mereka mengaku kalah bersaing dengan merek lain," tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Chief Financial Officer GM Indonesia, Pranav Bhatt mengungkapkan pasca dihentikannya produksi Chevrolet Spin jajarannya masih akan memberikan layanan aftersales untuk produk ini.
"Nantinya kami hanya akan berfokus pada penjualan produk SUV dan Pickups. Tapi kami akan tetap menyiapkan aftersales produk Chevrolet entah dari Brasil atau dari mana," ujar Pranav.
(gen)