Jakarta, CNN Indonesia -- General Motors (GM), prinsipal otomotif Amerika Serikat, mengumumkan rencana penghentian produksi Chevrolet Spin dengan menutup pabriknya di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat pada Juni 2015. Maria Sidabutar, Public Relations Director General Motors (GM) Indonesia, kepada CNN Indonesia menjelaskan alasannya.
"Beberapa faktor berkontribusi terhadap keputusan GM, termasuk biaya material yang tinggi dan mengurangi potensi untuk memanfaatkan basis pemasok lokal karena skala (produksi) terbatas," jelas Maria, Jumat (27/2) malam.
Kendati persaingan bisnis otomotif ketat, Maria menilai Indonesia masih merupakan salah satu pasar potensial untuk GM. Karenanya, GM akan tetap fokus pada penguatan jaringan bisnis dan dealer untuk tetap memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan terus menyediakan pelanggan Indonesia dengan produk-produk Chevrolet berkualitas tinggi seperti Orlando, Captiva dan Trailblazer," tuturnya.
Secara global, jelas Maria Sidabutar, GM telah memasarkan lebih dari 9,9 juta unit kendaraan Chevrolet di seluruh dunia pada tahun lalu. Angka tersebut merupakan penjualan tertinggi GM, yang meningkat 2 persen dari rekor sebelumnya pada 2013. Sayangnya, GM enggan mempublikasikan data penjualan mobilnya untuk kawasan Asia Tenggara.
Selain di Indonesia, lanjut Maria, GM memproduksi mobil di Tiongkok, Thailand, Korea Selatan dan India. Pabrik-pabrik tersebut dibangun untuk memenuhi komitmen GM dalam menyediakan mobil berkualitas tinggi di kawasan Asia.
Setelah delapan dekade di Indonesia, LMC Automotive mencatat pangsa pasar GM hanya di bawah 1 persen. Produsen mobil ikonik AS itu hanya mampu menjual kurang dari 11.000 unit Chevrolet di Indonesia pada tahun lalu. Angka tersebut jauh dibandingkan dengan produk serupa asal Jepang yang secara keseluruhan menguasai lebih dari 90 persen pasar otomotif Indonesia.
Selang sehari setelah GM mengumumkan penutupan pabriknya di Bekasi, produsen otomotif yang berbasis di Detroit, AS itu juga mengumumkan
rencananya menghentikan produksi Chevrolet Sonic di Thailand pada pertengahan tahun ini. Seperti diberitakan Reuters, prinsipal mobil Amerika Serikat itu akan mengurangi produksi Pabrik Chevrolet di Rayong, Bangkok, Thailand, yang saat ini kapasitasnya sebesar 180.000 unit per tahun.
(ags)