Uang Muka Rumah Rakyat di BTN Ternyata Sudah Satu Persen

Immanuel Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 03 Mar 2015 09:30 WIB
PT Bank Tabungan Negara (BTN) mendukung keputusan pemerintah menurunkan uang muka rumah rakyat jadi 1 persen. Ketentuan itu sudah berlaku per 1 Maret.
Pengunjung melihat stand BTN dalam sebuah pameran di Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyatakan pihaknya mendukung rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menurunkan uang muka (down payment/DP) perumahan rakyat dari 5 persen menjadi 1 persen dari harga rumah. BTN juga sudah melaksanakan instruksi tersebut per 1 Maret 2015.

“Saya memandang rencana pemerintah sangat positif  dan memiliki efek ganda. Di satu sisi, masyarakat berpenghasilan rendah bisa memiliki hunian yang layak, dengan beban yang ringan,” ujar Direktur Utama BTN, Maryono kepada CNN Indonesia, Selasa (3/3).

Sementara, lanjut Maryono, di sisi lain, adanya program pembangunan rumah yang masif dapat menggenjot perekonomian nasional. Pasalnya, kata Maryono, hal itu bakal mendorong pertumbuhan industri lain yang terkait dengan pembangunan rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ada multiplier effect. Setelah dikaji ada sekitar 173 jenis industri yang turut bertumbuh. Misalnya industri keramik, semen, kayu, genting, beton, dan lainnya,” kata Maryono.

Dia menjelaskan, BTN selama ini menjadi integrator stakeholder strategis dalam pemecahan permasalahan perumahan di Indonesia. Pemerintahan Jokowi-JK telah memberikan aspirasi untuk melakukan percepatan penyelesaian backlog perumahan nasional melalui program sejuta rumah untuk rakyat.

“Kami diberikan peran sentral dalam pelaksanaan program perumahan nasional yang diperuntukkan bagi rakyat di Indonesia,” katanya.

Pemerintah kemarin memutuskan menurunkan uang muka perumahan rakyat dari 5 persen menjadi 1 persen dari harga rumah. “Ini sudah disetujui tadi, (penurunan) untuk uang muka karena biasanya orang bisa mencicil bulanannya, karena flat, sehingga akan semakin ringan,” tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, di Jakarta, Senin (2/3).
 
Itu adalah hasil rapat kabinet terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan. Basuki mengatakan, selain uang muka senilai 1 persen dari harga rumah, pemerintah juga akan memberikan subsidi Rp 4 juta tunai untuk uang muka.
 
Basuki menjelaskan, sebelumnya uang muka perumahan rakyat adalah 5 persen dari harga rumah ditambah biaya-biaya lain. "Ditambah biaya macam-macam seperti PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dan sebagainya itu menjadi sekitar 10 persen. " kata dia.
 
Ia menambahkan, "Makanya kami jadikan 1 persen ditambah Rp 4 juta cash." (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER