Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menjanjikan warga Surabaya bakal menikmati layanan angkutan masal cepat (AMC) kereta trem pada 2017. Melalui kerjasama antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, pemerintah berniat memanfaatkan jalur lama kereta api sebagai jalur trem nanti.
“Ke depan ini akan dibangun trem di Surabaya kira-kira sepanjang 17 kilometer (km) dari Wonokromo sampai Kalimas,“ kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko di kantornya, Jakarta, Senin (9/3).
Rencananya trem ini akan menggunakan tenaga listrik yang disimpan dalam baterai isi ulang di tempat-tempat tertentu. Selain itu, trem Surabaya juga akan memanfaatkan listrik langsung dari kabel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hermanto mengungkapkan trem yang terdiri dari rangkaian dua kereta penumpang ini diharapkan dapat melaju dengan kecepatan rata-rata sekitar 30 km per jam dengan kapasitas kurang lebih 200 penumpang sekali jalan.
“Teknologi yang berkembang di dunia seperti itu dan saya kira ini cocok dengan Indonesia,” kata Hermanto.
Menurut Hermanto proyek ini akan dimulai tahun ini dan diharapkan dapat selesai dalam 3 tahun ke depan. Kemenhub sendiri rencananya akan menggelontorkan dana lebih dari Rp 2 triliun untuk investasi sarana infrastruktur yang dibutuhkan.
“Saat ini (proyek trem Surabaya) sedang diperiksa pengembangannya oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub,” ujar Hermanto.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Hanggoro Budi Wiryawan mengungkapkan saat ini Kemenhub tengah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya terkait dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan hal-hal teknis terkait proyek tersebut.
“Ini masih konsolidasi dengan Bappeko Surabaya karena kan untuk AMDAL-nya dan segala macam yang menyiapkan mereka semua. Kami tinggal minta datanya dan kelengkapannya baru kita mulai lelang,” kata Hanggoro dalam kesempatan yang sama.
Kereta Api PerkotaanSelain Surabaya, Kemenhub akan mengembangkan jaringan kereta perkotaan di 14 kota besar di Indonesia selama lima tahun ke depan. Ke-14 kota tersebut diantaranya Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar.
"Kemudian Papua minta juga semacam kereta ringan atau kereta gantung dari Jayapura ke Bandara Sentani,” ujar Hanggoro.
Pemerintah menilai kereta api memiliki beberapa keunggulan dibandingkan moda transportasi lain untuk kawasan perkotaan. Selain dapat mengurangi kemacetan di perkotaan, kereta api juga mengurangi emisi gas buang, dan dapat mengurangi kecelakaan di jalan raya.