Menteri Susi: Kejatuhan Kurs Momentum Tepat Swasembada Pakan

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2015 10:00 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan kebutuhan pasokan pakan ikan nasional 2015 mencapai 9,27 ton guna memenuhi target budidaya 16,9 juta ton.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti pada Forum CNN di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa, 27 Januari 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melihat kejatuhan rupiah justru menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia untuk mewujudkan kemandirian usaha budidaya perikanan. Salah satunya dengan menggunakan pakan ikan produksi dalam negeri sebagai substitusi pakan impor yang semakin mahal.

"Faktanya bahwa untuk sektor budidaya ikan, 70 persen dari pakan yang dipakai masih impor," ujar Susi di kantornya Rabu (11/3).

Kebijakan ini diupayakan Susi dengan mencanangkan Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari). Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menganggarkan Rp 150 miliar untuk menyukseskan program tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, mengatakan biaya pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam industri budidaya ikan.

"Dengan menekan biaya pakan maka keuntungan yang diperoleh pembudidaya akan lebih tinggi dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya," kata Slamet kepada CNN Indonesia Kamis (12/3).

Dengan anggaran sebesar Rp150 miliar, lanjut Slamet, pelaksanaan Gerpari lebih ditekankan kepada pakan ikan untuk komoditas air tawar, seperti Nila, Lele, Patin, Mas dan juga Gurame.

Slamet menambahkan komoditas air tawar merupakan komoditas yang mendukung ketahanan pangan dan gizi masyarakat. Peningkatan produksi perikanan budidaya, khususnya untuk komoditas air tawar,  akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan pakan.

Slamet Soebjakto menyatakan target produksi perikanan budidaya pada tahun ini mencapai 16,9 juta ton. Untuk itu, dibutuhkan pasokan pakan ikan/udang secara nasional sebanyak 9,27 juta ton, yang 49  persennya untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan komoditas air tawar.

"Melalui Gerpari kita akan mampu mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku pakan impor, memanfaatkan bahan baku local yang ada di sekitar sentra-sentra produksi perikanan budidaya dan harga pakan tidak akan terpengaruh dengan fluktuasi nilai tukar dollar," tutur Slamet. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER