Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah optimistis rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Jepang pada minggu depan dapat meningkatkan kepercayaan investor Jepang ke Indonesia. Pada tahun 2015 pemerintah menargetkan dapat menarik investasi sebesar US$ 3,42 miliar dari Negeri Sakura.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla berkunjung ke Jepang pada 12-17 Maret. Jusuf Kalla sempat merujuk survei Japan Bank International Cooperation Survey (JBIC) tahun 2014, yang menempatkan Indonesia pada urutan kedua negara yang paling menjanjikan untuk investasi setelah India.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan Jepang merupakan mitra strategis, karena merupakan salah satu negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia. Hanya saja, nilai investasi Jepang ke Indonesia tahun 2014 menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hal ini juga terlihat dari suvei JBIC yang pada tahun 2013 menempatkan Indonesia sebagai peringkat pertama negara paling menjanjikan untuk investasi. Saya optimistis, kunjungan Presiden Jokowi dan sebelumnya Wapres Jusuf Kalla, akan meningkatkan kembali gairah investor Jepang untuk menanamkan modalnya ke Indonesia,” ujar Franky seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (19/3).
Menurut data BKPM, sejak tahun 2010 Jepang senantiasa masuk dalam lima besar negara dengan investasi terbanyak di Indonesia. Bahkan, pada tahun 2013 Jepang merupakan negara dengan investasi terbesar di Indonesia senilai US$ 4,7 miliar.
Sementara pada tahun 2014 investasi Jepang di Indonesia turun menjadi US$ 2,7 miliar. Lebih lanjut, rencana investasi Jepang yang sudah mengajukan permohonan izin ke BKPM periode Januari-Februari 2015 senilai US$ 1,03 miliar. Jumlah ini naik dibandingkan periode yang sama tahun 2014 senilai US$ 319,68 Juta.
“BKPM melalui kantor perwakilan di Tokyo serius untuk terus menarik minat investasi Jepang ke Indonesia. Sementara di Indonesia, BKPM juga serius memfasilitasi proses realisasi investasi tersebut mulai dari perizinan di PTSP Pusat hingga perizinan daerah. Khusus untuk Jepang, pada tahun 2015 BKPM menargetkan dapat menarik investasi sebesar US$ 3,42 miliar,“ tambah Franky.
BKPM sendiri untuk tahun 2015 menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 519 triliun, meningkat 14 persen dibandingkan realisasi investasi tahun 2014. Sementara, untuk periode 2015-2019, BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 3.500 triliun guna mendukung target pertumbuhan ekonomi 7 persen.
(gir/gir)