Jakarta, CNN Indonesia --
Meski tahun lalu laba bersih perseroan menyusut 28 persen, manajemen PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan tetap membagikan dividen sebesar Rp 220 miliar, atau sekitar 20 persen dari laba bersih 2014 di angka Rp 1,1 triliun. Putusan ini diambil didasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan yang digelar Selasa (24/3).
"Deviden ini dibayarkan paling lambat 30 hari setelah RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)," kata Direktur Utama BTN Maryono dalam konferensi pers di Menara BTN, Jakarta, Selasa (24/3).
Maryono pun tak menampik jika pembagian dividen BTN tahun ini lebih kecil dibanding bank pemerintah lainnya. Akan tetapi, ia bilang, manajemen optimistis bahwa kinerja perseroan akan terus meningkat dalam waktu dekat.
Hal ini ditandai dengan peningkatan total aset BTN yang pada akhir 2014 lalu menyentuh angka Rp 144,57 triliun, atau tumbuh 10,22 persen ketimbang total aset tahun sebelumnya di kisaran Rp 131,70 triliun. Sementara untuk pos total kredit dan pembiayaan, tahun lalu perseroan berhasil mencatatkan angka kredit mencapai Rp 115,9 triliun, meningkat
sebesar 15,38 persen dari perolehannya di 2013 yang hanya mencapai Rp 100,46 triliun.
Sementara untuk kinerja saham, di sepanjang 2014 performa BBTN meningkat sebesar 39 persen menjadi Rp 1.205 dari harga penutupan per 31 Desember 2013 di angka Rp 870. Dengan adanya kenaikan tersebut, itu artinya kenaikan BBTN diketahui lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang selama tahun 2014 hanya meningkat sebesar 21 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(dim/gen)