Di Depan Jokowi, Toyota Janji Tambah Investasi Rp 20 Triliun

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mar 2015 13:30 WIB
Selain berkomitmen menambah investasi, Toyota juga akan meningkatkan jumlah mobil yang diekspor dari Indonesia sebesar 300 persen.
Pekerja mengecek mobil-mobil yang akan diekspor ke berbagai negara di Tanjung Priok Car Terminal, Jakarta Utara. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Nagoya, CNN Indonesia -- Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pabrik Toyota Motor Corporation di kota Nagoya, Jepang berhasil menambah pundi-pundi investasi di Indonesia. Di depan Jokowi, Presiden Toyota Motor Akio Toyoda berkomitmen menambah investasi di Indonesia sebesar Rp 20 triliun dan meningkatkan jumlah mobil yang diekspor sebesar 300 persen.

Jokowi menjelaskan, dirinya meminta Toyota sebagai salah satu perusahaan otomotif besar dunia yang beroperasi di tanah air melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil khusus ekspor kepada konsumennya di seluruh dunia.

“Saya bertemu Presiden Toyota Akio Toyoda, saya minta Indonesia dijadikan sebagai product service khusus untuk ekspor,” kata Jokowi, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Rabu (25/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil pertemuan singkat dilanjutkan dengan jamuan makan siang bersama di Gesture Room Lantai 15 Kantor Pusat Toyota itu, Jokowi memastikan manajemen Toyota telah menyanggupi untuk meningkatkan ekspor sebesar tiga kali lipat dari yang sekarang. Baik untuk komponen maupun mobil jadi.

“Paling tidak saya minta sama ekspornya dengan Thailand. Sekarang Thailand itu ekspor mobil Toyota sekitar 700 ribuan, sementara Indonesia baru 200 ribuan, tadi kita dapat komitmennya itu,” kata Jokowi.

Namun sebelum menyanggupi permintaan Jokowi tersebut, Akio Toyoda menurut Jokowi juga meminta pemerintah bisa membantu menerbitkan visa kerja bagi tenaga kerja ahli yang akan dipekerjakan Toyota di pabriknya. Sekaligus memastikan angkutan barang produksi dari pabrik ke pelabuhan dan sebaliknya tidak terhambat.

“Kalau investasi Rp 20 triliun Toyota masuk, saya yakin perusahaan otomotif lain akan ikut karena investasi ini adalah bagaimana membangun kepercayaan,” jelasnya.

Pabrik Mesin Ketiga

Sebelumnya TMMIN berencana mengoperasikan pabrik mesin mobil pada 2016 mendatang. Pembangunan pabrik mesin mobil senilai Rp 2,3 triliun ini merupakan salah satu bagian dari rencana investasi korporasi sebesar Rp 13 triliun yang realisasinya dilakukan secara bertahap.

"Kami akan segera mengoperasikan plant ketiga di Karawang pada tahun 2016 yang diharapkan memiliki kapasitas double dari plant yang kita miliki sekarang," ujar Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono ketika ditemui di Kementerian Perindustrian, Jumat (20/3).

Pembangunan pabrik ketiga ini telah dilakukan sejak tahun lalu, namun rencana pembuatannya sudah diwacanakan sejak tahun 2012. Selain itu, rencananya hasil produksinya akan berorientasi ekspor dimana proporsinya mencapai setengah dari total kapasitas produksi.

Sedangkan kapasitas produksinya sendiri diharapkan bisa melebihi dari kapasitas produksi mesin mobil dari pabrik sebelumnya, dimana kapasitas untuk mesin mobil saat ini baru mencapai 216 ribu unit per tahun. Dengan kata lain, Toyota berharap bisa menambah kapasitas produksinya menjadi 432 ribu unit mesin mobil.

TMMIN juga memutuskan akan meningkatkan porsi ekspor hasil produksinya sebesar 10 persen. Hal tersebut guna mengantisipasi kemungkinan berkurangnya penjualan mobil di dalam negeri.

Andang menyebut angka pertumbuhan 10 persen untuk ekspor mobilnya ke luar negeri. Dia mencatat realisasi ekspor mobil Completely Build Up (CBU) TMMIN tahun lalu sebesar 173 ribu unit, sehingga tahun ini perseroan menargetkan bisa menambah ekspor hingga 190 ribu unit tahun ini.

"Meskipun kondisi global masih kurang baik, tapi kami usahakan agar hasil produksi tetap kompetitif di luar negeri karena kami pegang sekitar 80 persen ekspor CBU dari Indonesia," tuturnya.

Sebelumnya PT Isuzu Astra Motor Indonesia juga memperkirakan pertumbuhan penjualan yang lemah pada kuartal I 2015. Presiden Direktur Isuzu Astra Motor Indonesia Yohannes Nangoi memperkirakan penjualan kuartal I ini berkisar antara 6.500 hingga 7 ribu unit. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, realisasi penjualan Isuzu mencapai 7.920 unit. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER