Pasarkan Laku Pandai, BCA Gunakan Kartu Konvensional

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mar 2015 08:17 WIB
Kartu konvensional dinilai lebih mudah digunakan bagi masyarakat di pedesaan, dibandingkan layanan bank berbasis telepon genggam.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiatmadja usai menghadiri peluncuran logo Laku Pandai di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Kamis (26/3). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memilih menggunakan kartu sebagai instrumen layanan keuangan tanpa kantor atau program laku pandai. Kartu dinilai lebih mudah digunakan bagi masyarakat di pedesaan, selain mengantisipasi infrastruktur telekomunikasi yang terbatas juga sebagai pembeda dengan Layanan Keuangan Digital (LKD) yang menggunakan telepon genggam.

“Mungkin kalau orang desa pakai handphone belum terbiasa. Apalagi kalau listrik PLN belum masuk ke daerah itu, atau listriknya masih byar pet. Mungkin nge-charge saja belum tentu bisa. Jadi pakai handphone masih tanda tanya. Sementara kalau kartu kan bisa dibawa kemana-mana,” kata Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja ketika ditemui usai menghadiri peluncuran logo laku pandai di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Kamis (26/3).

Kartu yang oleh BCA diberi nama kartu ‘Laku’ ini, dapat digunakan pengguna laku pandai untuk melakukan transaksi keuangan dasar seperti menabung, menarik uang, dan mengirim uang. Seluruh kegiatan tersebut akan dilakukan melalui agen yang akan disebar di daerah. Sistemnya sendiri terpisah dengan sistem operasional layanan reguler BCA. “Kartu Laku tidak bisa dipakai di ATM ya, harus di agen,” kata Jahja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berharap dengan adanya kartu Laku, masyarakat yang tadinya belum menggunakan layanan keuangan dapat mulai belajar mengelola keuangannya. Nantinya, kartu tersebut akan dijual seharga Rp 2 ribu rupiah per kartu.

"Kartu ini akan kami jual di harga pokok. Tadinya akan dijual Rp 5 ribu tetapi kami putuskan cukup Rp 2 ribu saja,” kata Jahja.

Seperti diketahui, BCA merupakan satu dari empat bank yang diberikan izin memberikan layanan laku pandai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tiga bank lain adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN). BCA akan meluncurkan program ini untuk pertama kalinya di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada 6 April 2015. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER