BRI Incar Transaksi Rp 22,4 Triliun dari Layanan Tanpa Kantor

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mar 2015 09:59 WIB
BRI akan menambah jumlah agen Laku Pandai menjadi 50 ribu orang dari saat ini 24 ribu demi mencapai target volume transaksi Rp 22,4 triliun.
(CNN
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan volume transaksi sebesar Rp 22,4 triliun dari nasabah layanan keuangan tanpa kantor (laku pandai). BRI akan mengejar target tersebut dengan mempekerjakan 50 ribu agen laku pandai sehingga memungkinkan melayani 84 juta transaksi sampai akhir tahun ini.

"Akhir 2015, kami menargetkan jumlah agen bertambah dari 24 ribu menjadi 50 ribu agen. Sementara transaksinya target kami menjadi 84 juta, kemudian untuk volume transaksi kami berharap bisa sampai Rp 22,4 triliun," kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam saat peluncuran logo laku pandai perbankan Indonesia di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Kamis (26/3).

Sampai hari ini, bank yang fokus di segmen perbankan mikro ini telah memiliki 24.713 agen BRILink. Dari agen-agen tersebut sudah terjadi transaksi sebanyak 21 juta transaksi dengan volume transaksi yang mencapai Rp 7,8 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui program yang digalakkan oleh OJK ini, BRILink akan membantu meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat dibandingkan sekedar menjual produk perbankan.

"Jadi inti dari pembukaan branchless banking itu adalah literasi. Kami mau mendidik orang yang belum terjamah bank itu menjadi mengerti bank dan dia mau, dia senang, dan dia merasa lebih mudah sehingga tidak lagi menyimpan uangnya di bawah bantal," kata Asmawi.

Dengan bantuan agen yang akan disebar BRI ke lebih banyak lagi pelosok desa, nasabah BRILink dapat menikmati layanan perbankan dasar seperti menabung, menarik uang, dan mengirim uang.

Tawarkan Asuransi

Asmawi menyingkat layanan laku pandai yang ditawarkan BRI sebagai Si Ppintar (SimPanan, Pinjaman, Investasi, dan Asuransi). Selain layanan perbankan dasar, nantinya laku pandai BRI juga akan mengembangkan pasar asuransi.

"Karena nanti di financial inclusion ini tidak hanya simpanan dan pinjaman tapi juga kita harapkan nanti ada asuransi. Nah asuransi nanti akan terkait dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, dan asuransi jiwa," kata Asmawi.

Sementara bagi nasabah BRILink yang ingin mengajukan kredit pinjaman dapat meminta bantuan agen untuk memberikan rujukan (referral) ke kantor unit BRI terdekat.

"Di agen itu kita tidak memproses kredit karena semuanya ada di unit," jelas Asmawi.

Selanjutnya, nasabah BRILink yang jumlah simpanannya sudah mencapai lebih dari Rp 10 juta akan diarahkan BRI untuk menabung di jenis tabungan yang memiliki layanan perbankan yang lebih luas dari layanan perbankan dasar.

"Nanti setelah dia (nasabah BRILink) Rp 10 juta jumlah tabungannya baru kami dapat mengatakan bahwa dia sudah tidak unbanked lagi dan untuk pindah ke tabungan yang lebih tinggi daripada basic saving account," tutur Asmawi. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER