Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) melansir kampanye hemat listrik dalam perayaan 'Earth Hour' yang berlangsung Sabtu malam (28/3) mulai 20.30 hingga 21.30 tidak secara signifikan mengurangi beban pemakaian listrik pelanggan di Indonesia. Dari catatan perusahaan setrum pelat merah ini, beberapa daerah meliputi Jakarta, Jawa Barat dan beberapa kota lain hanya mengalami penurunan beban listrik yang kecil.
Mengutip data PLN, beban listrik Jakarta pada perayaan 'Earth Hour' masih berada di angka 3.322 Mega Watt (MW), atau hanya turun 4,73 persen dibandingkan beban dua pekan lalu yang berada di angka 3.487 MW. Sementara beban listrik di Jawa Barat tadi malam jam 21.00 WIB, turun tipis 19 MW atau berkisar 0,22 persen ke angka 4.072 MW ketimbang beban pada jam yang sama dua pekan silam sekitar 4.091 MW.
Sedangkan pada sistem kelistrikan Jawa Madura Bali (Jamali) tadi malam berada di angka 19.680 MW, atau cenderung meningkat 1,99 persen dibandingkan waktu yang sama sabtu dua pekan lalu sebesar 19.295 MW. Begitupun dengan beban listrik di kawasan Sumatera yang pada saat perayaan 'Earth Hour' malah naik 1,52 persen ke angka 4.218 MW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai catatan, pada saat perayaan 'Earth Hour' tahun lalu beban listrik di wilayah Jamali turun sebesar 509 MW. "Secara umum beban justru naik sedikit saat Earth Hour. Hal ini diperkirakan pengaruh faktor cuaca, dimana pada saat perayaan 'Earth Hour' di beberapa daerah cuaca cukup panas sehingga mendorong orang untuk menyalakan pendingin udara (AC)," tulis Senior Manajer Senior Komunikasi Korporat, Bambang Dwijanto melalui keterangan pers, Minggu (29/3).
'Earth Hour' atau Jam Bumi merupakan kegiatan kampanye global yang diadakan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya. Kegiatan ini dilakukan dengan memandamkan lampu yang tidak diperlukan di rumah dan perkantoran selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim.
Kegiatan yang dicetuskan WWF dan Leo Burnett ini pertama kali diselenggarakan pada 2007 silam. Dimana saat itu 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan memadamkan semua lampu yang tidak diperlukan. Setelah Sydney, beberapa kota di seluruh dunia pun ikut berpartisipasi pada 'Earth Hour' 2008. Begitu pun dengan perayaan 'Earth Hour' 2015 yang kemarin dilaksanakan pada 28 Maret 2015 pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat.
"PLN akan senantiasa mendorong pelanggan untuk menggunakan listrik secara hemat sesuai kebutuhan, tidak hanya saat perayaan 'Earth Hour'
. Hemat listrik tidak akan mengurangi kenyamanan kita. Dengan berhemat listrik maka biaya rekening listrik akan turun dan kita juga turut berpartisipasi dalam megurangi pemanasan global," ungkap Bambang.
(dim/dim)