Investor Saham Bisa Tarik Dana Lewat ATM

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2015 16:55 WIB
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menggandeng bank dan sekuritas untuk Co-Branding fasilitas instruksi penarikan dana melalui ATM.
Pegawai memperhatikan pergerakan saham melalui laptop, dalam pameran Keuangan Rakyat, Jakarta, Minggu, 21 Desember 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menggandeng PT Bank Permata Tbk (PermataBank) dan PT Trimegah Securities Tbk guna perluasan kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), berupa fasilitas instruksi penarikan dana melalui anjungan tunai mandiri (ATM).

Margeret M. Tang, Direktur Utama KSEI, mengatakan pihaknya sedang mengembangkan Fasilitas AKSes agar dapat terhubung dengan fasilitas perbankan yang telah umum dan mudah dinikmati masyarakat.

“Jaringan perbankan telah mapan dan secara luas menjangkau masyarakat hingga ke pelosok daerah. Bila kita dapat integrasikan Fasilitas AKSes melalui infrastruktur di perbankan, ke depannya Fasilitas AKSes ini dapat menjadi hub finansial bagi para pelaku di industri pasar modal dengan masyarakat yang menjadi investor,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (30/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerja sama dengan perbankan ini telah dijajaki oleh KSEI sejak tahun 2013 dengan enam Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN). Hingga saat ini sudah empat bank yang melakukan kerja sama dengan KSEI.

Dengan kerja sama ini, Fasilitas AKSes KSEI telah dapat digunakan oleh investor melalui jaringan PermataATM mulai Juli 2014 dan jaringan ATM Bank Mandiri mulai Desember 2014. Tidak lama lagi Fasilitas AKSes KSEI dapat digunakan oleh Investor melalui jaringan Internet Banking Bank CIMB Niaga dan Bank BCA.

Mulai tahun 2015 ini Fasilitas AKSes akan ditingkatkan fungsinya tidak hanya untuk memperoleh informasi namun juga dapat meneruskan instruksi yang dilakukan oleh investor dalam berinvestasi di pasar modal.

Sebagai tahap awal, instruksi yang akan tersedia dalam Fasilitas AKSes KSEI melalui perbankan adalah instruksi penarikan dana RDN. Sebagai pilot project, fitur ini dikembangkan oleh KSEI bersama Bank Permata dan Trimegah Securities.

Lebih lanjut, Margeret menyampaikan bahwa pengembangan fitur instruksi penarikan dana melalui e-channel bank ini merupakan langkah awal untuk pengembangan fitur-fitur lainnya ke depan.

"Jika hal ini dapat kita lakukan, pada prinsipnya secara teknis berbagai macam kebutuhan penyampaian instruksi atau komunikasi oleh investor sebagai nasabah dari para pelaku di pasar dapat dilakukan melalui AKSes Financial Hub,” katanya.

“Melalui Fasilitas AKSes akan lebih terbuka dan lebih mudah bagi masyarakat nantinya masyarakat untuk mendapatkan produk primary market pasar modal baik saham Initial Public Offering, surat utang pemerintah (ORI) hingga produk-produk Reksa Dana," jelas Margeret.

Roy A. Arfandy, Direktur Utama PermataBank mengatakan pihaknya berkomitmen untuk senantiasa mendukung pasar modal Indonesia. Salah satunya dengan terus menjadi pelopor dalam menciptakan produk dan layanan yang menunjang kebijakan Regulator, maupun kebutuhan pelaku pasar modal.

“Melalui jejaring dan kanal elektronik yang kami miliki, kami berharap para Investor dapat semakin fleksibel dan merasa aman dalam bertransaksi,” katanya.

Direktur Utama PT Trimegah Securities Tbk Stephanus Turangan mengatakan, pengembangan fasilitas ini sejalan dengan upaya-upaya perseroan untuk semakin meningkatkan nasabah ritel pihaknya.

“Semakin luasnya konektivitas pasar modal akan memperluas akses masyarakat ke pasar modal, yang pada gilirannya akan memperluas basis investor ritel dalam negeri, semakin memajukan pasar modal itu sendiri, dan pada akhirnya membantu mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui investasi,” katanya.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menyatakan, menggarisbawahi potensi peningkatan jumlah investor lokal di pasar modal Indonesia, dia menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur untuk mendukung visi OJK melakukan pendalaman pasar.

“Peningkatan sisi supply yaitu jumlah Emiten dan keragaman produk investasi, sisi demand dengan meningkatkan jumlah investor, serta dan dukungan peraturan di pasar modal harus dilengkapi juga dengan dukungan infrastruktur yang memadai,” katanya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER