Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyanggah pernyataan Badan Koordinasi Pernanaman Modal (BKPM) mengenai mundurnya investor Jepang dari proyek pelabuhan Cilamaya. Menurut JK, Jepang tidak jadi mundur karena masih tertarik untuk melakukan investasi lanjutan di pelabuhan pengganti Cilamaya.
"Kami sudah sampaikan dipindahkan dari Karawang ke Subang. Pasti tertarik (investasi ke Indonesia)," kata JK usai bertemu Keidanren Jepang di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (8/4).
Sebelumnya, Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan Japan International Corporation Agency (JICA) sebagai calon investor proyek pelabuhan Cilamaya batal tertarik menanamkan modalnya karena ada konflik kepentingan antar instansi pemerintah di dalam proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusron Ihza Mahendra, Duta Besar Indonesia untuk Jepang, meluruskan pemodal Jepang masih memiliki minat berinvestasi pada proyek pelabuhan pengganti Cilamaya dikarenakan Indonesia hendak dijadikan basis ekspor.
"Jadi kalau hendak digeser ke timur (wilayah subang) Jepang tetap tertarik," kata Yusron.
Yusron mengatakan pihak Jepang sudah memahami latar belakang konflik yang memicu pembatalan proyek Cilamaya. Pemilihan lokasi yang tidak strategis karena berdekatan dengan pelabuhan Pelindo II dan jaringan infrastruktur gas Pertamina dianggap sebagai alasan logis untuk menggeser lokasi pelabuhan ke arah timur Cilamaya.
Sebelumnya JK mengatakan akan membuka tender terkait investasi setelah Jepang mundur sebagai investor pembangunan pelabuhan di Cilamaya.
(ags/gen)