Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berencana memperbanyak produksi kendaraan roda empat dengan sumber tenaga utama bahan bakar non fosil. Namun untuk dapat memperbanyak produksi mobil yang bisa digerakkan tanpa mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM), dibutuhkan dukungan penuh dari pemerintah.
Ketua Kompartemen Industri Gaikindo Made Dana Tangkas menjelaskan, asosiasi menyadari tingginya penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar minyak dari tahun ke tahun akan membuat penyusutan persediaan minyak mentah sebagai bahan baku BBM yang semakin parah.
Menurut Made pengalihan produksi mobil yang menggunakan bahan bakar selain minyak menjadi penting seiring dengan proyeksi penjualan mobil yang mencapai 2 juta unit pada 2020, atau naik sebesar 67 persen dibanding penjualan 2014 yang mencapai 1,2 juta unit. Dari angka penjualan tersebut, Gaikindo berharap sebagian besar proporsinya berupa kendaraan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keinginan kami untuk meningkatkan proporsi ini juga seiring dengan keinginan Dewan Energi Nasional (DEN) yang menghendaki pengurangan penggunaan fuel dari kendaraan bermotor sebesar 48 persen pada 2014 menjadi 25 persen di 2025. Semuanya memang kami harapkan sinkron dengan kebijakan lembaga lain," ujar Made di Jakarta, Selasa (14/4).
Namun ia mengatakan, pengembangan produksi kendaraan dengan tenaga terbarukan ini pun juga tak bisa dikelola oleh pelaku industri sendiri. Diperlukan bantuan pemerintah agar masyarakat mau beralih menggunakan kendaraan berbahan bakar alternatif, sehingga penyerapan produksi kendaraan dapat berjalan secara maksimal.
"Contoh peran pemerintah yang kami maksud seperti Peraturan Gubernur Nomor 141 tahun 2007 tentang Penggunaan Bahan Bakar Gas Untuk Angkutan Umum dan Kendaraan Operasional Pemda. Kami sangat mengapresiasi hal tersebut, dimana tanggapan pemerintah sangat positif terhadap penggunaan bahan bakar selain BBM,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin menyampaikan bahwa penggunaan kendaraan dengan bahan bakar selain minyak dapat terlaksana jika diiringi dengan pembangunan sarana pendukung yang memadai.
"Jangan sampai kita dipaksa-paksa bikin
converter kit tapi penggunanya tidak tahu mau mengisi bahan bakar dimana," ujar Saleh.
Data Gaikindo menunjukkan bahwa sebanyak 104 juta kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak telah terjual di Indonesia sejak 1980 hingga 2013. Dari angka tersebut, 85 persen merupakan kendaraan bermotor roda dua, 11 persen merupakan kendaraan roda empat, 2 persen merupakan truk, dan sisanya merupakan bus.
(gen)