Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah telah meresmikan lifting perdana Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di Jawa Timur sebanyak 550 ribu barel kemarin (12/4). Realisasi tersebut membuat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bertambah yakin, target
lifting minyak sebesar 825 ribu barel per hari (BPH) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 bisa tercapai.
Dwi Soetjiptop, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang menggenggam 45 persen kepemilikan blok tersebut melalui anak usahanya PT Pertamina EP Cepu menjelaskan, sampai akhir 2015 blok tersebut ditargetkan mampu memproduksi rata-rata 205 ribu barel per hari.
“Produksi Blok Cepu secara bertahap terus meningkat, hari ini produksinya sudah mencapai 80 ribu BPH,” ujar Dwi saat meninjau fasilitas
floating storage and offloading (FSO) Gagak Rimang di Blok Cepu, dikutip dari laman Kementerian ESDM, Senin (13/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FSO Gagak Rimang merupakan tempat penampungan minyak mentah yang diproduksi dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu. Jika produksi minyak blok yang dikelola konsorsium Exxon Mobil Cepu Ltd (EMCL) tersebut sudah stabil, Dwi yakin blok tersebut bisa menggantikan produksi blok migas lain yang produksinya cenderung turun.
“Ke depan, produksi Blok Cepu diharapkan bisa mencapai 20-30 persen produksi migas nasional,” kata Dwi.
Lifting perdana produksi Lapangan Banyu Urip dari FSO Gagak Rimang, EMCL mengirimkan 550 ribu barel minyak mentah ke kilang–kilang Pertamina RU IV di Cilacap dan RU VI di Balongan dengan menggunakan Kapal Tanker milik PT Pertamina (Persero) yaitu MT. GUNUNG GEULIS.
Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Satya Wira Yudha mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan produksi Blok Cepu. Satya berharap produksi Blok Cepu yang mencapai 205 ribu per barel pada puncaknya, dapat menjadi produksi rata-rata.
“Jangan cuma terjadi sehari, dua hari 200 ribu. Habis itu turun jadi tinggal 50 ribu, mudah-mudahan hal seperti ini tidak terjadi,” ujar Satya.
(gen)