Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai salah satu negara dengan sistem demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia memiliki pengaruh besar dalam menggerakan perekonomian global. Ternyata keberagaman budaya dan agama menjadi faktor daya tarik investor asing untuk melirik Indonesia.
Chairman Boston Consulting Group (BCG), Hans-Paul Bürkner, mengatakan sistem demokrasi di Indonesia mampu membuat Indonesia meraih skor tinggi dalam Sustainable Economic Development Assesment (SEDA) dari BCG. Hal ini yang meyakinkan para investor asing untuk menaruh dananya di Indonesia.
Ia menjabarkan laporan tersebut mengidentifikasi sepuluh prioritas yang bisa dikategorikan dalam empat area kebijakan utama –investasi dan efisiensi sektor publik, produktivitas dan kewirausahaan, pembangunan sumber daya manusia, dan manajemen sumber daya alam– guna membantu pemerintah mengatasi tantangan utama yang dihadapi Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami percaya, Indonesia memiliki potensi untuk mencapai seluruh ambisi pembangunannya jika pemerintah menjaga komitmen dan mengambil langkah-langkah yang tepat. Pemerintah akan terus berperan penting dalam merealisasikan geliat pembangunan Indonesia, dan kami berharap temuan kami dapat membantu pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan," kata Hans-Paul dalam panel diskusi World Economic Forum di Jakarta, Senin (20/4).
Sekjen Nahdlatul Ulama Marsudi Syuhud Sahudi mengatakan kestabilan demokrasi dalam publik juga didorong oleh peran organisasi keagamaan. Marsudi mengatakan, Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang memiliki organisasi keagamaan secara resmi. Ia mengklaim, NU memiliki peran untuk menjamin kedamaian dan demokrasi yang selama ini ada.
"Kita menjaga demokrasi Indonesia. Bersama organisasi agama lain, kami jamin Indonesia akan terus damai dan sejahtera," ujarnya.
(ded/ded)