Pengusaha Diminta Libatkan Masyarakat Desa dalam Berbisnis

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 20 Apr 2015 12:23 WIB
48 persen dari total penduduk Indonesia merupakan masyarakat pedesaan.
Salah satu sesi diskusi World Economic Forum. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan swasta nasional diminta untuk memerhatikan kawasan pedesaan dalam rencana pengembangan bisnisnya ke depan. Penduduk di kawasan pedesaan dinilai bisa memengaruhi hasil keluaran demokrasi, yang nantinya bisa memengaruhi kebijakan-kebijakan terkait keberlangsungan bisnis.

"Perlu diketahui bahwa 48 persen penduduk Indonesia berada di kawasan pedesaan. Dalam hal ini, perusahaan swasta perlu memerhatikan keberadaan mereka karena tanpa kehadiran mereka, bisa saja keberlangsungan bisnis kita terhambat,"ujar Direktur Royal Golden Eagle (RGE) Singapore Ltd Anderson Tanoto di World Economic Forum, Jakarta (20/4).

Dia menambahkan, dengan penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa, keberadaan penduduk pedesaan dengan jumlah 48 persen sangatlah signifikan dalam memengaruhi demokrasi. Perbedaan hasil keluaran demokrasi ini bisa berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan yang nantinya diimplementasikan, apalagi kebijakan yang langsung terkait dengan bisnis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menyadari hal itu, maka perusahaan kami RGE, sebisa mungkin mengikutsertakan peran masyarakat pedesaan di dalam kegiatan bisnis kami. Selama 25 tahun beroperasi, kami telah membangun tiga ribu kilometer jalan dan sekitar 200 sekolah dasar di Sumatera," ujarnya.

Anderson menyebutkan, dengan dibangunnya konektivitas tersebut, masyarakat pedesaan Indonesia yang sebesar 120 juta juga mendapat akses ke lokasi pemilihan umum. "Tentunya dengan dibangunnya sekolah juga, masyarakat pedesaan ini bisa menentukan mana yang seharusnya mereka pilih saat Pemilu dan mana yang jangan dipilih," tukasnya.

Sementara itu Executive Chairman QI Group Malaysia Vijay Eswaran mengatakan bahwa masyarakat pedesaan juga bisa memengaruhi pola bisnis bagi perusahaan-perusahaan. Sebagai contoh, dengan maraknya e-commerce yang sudah merambah wilayah rural, maka hal tersebut bisa mengubah strategi pendekatan konsumer perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor komersial.

"Adanya konektivitas di dalam wilayah rural, baik itu teknologi maupun infrastruktur riil, akan memengaruhi pendekatan konsumen yang berada di wilayah rural," ujarnya ketika ditemui di tempat yang sama. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER