Jakarta, CNN Indonesia -- Tak hanya menjadi ajang menjual peluang investasi, World Economic Forum (WEF) 2015 juga akan dimanfaatkan pemerintahan Joko Widodo untuk menjelaskan visi dan misi program Nawa cita.
Rahmat Gobel, Menteri Perdagangan, mengatakan ajang reuni pemodal dunia dalam WEF 2015 tidak hanya menjadi investasi sebagai topik tunggal pembahasan. Menurutnya, forum yang menghadirkan para pemimpin perusahaan dari seluruh dunia ini juga akan dimanfaatkan pemerintah untuk menjelaskan posisi pemerintah saat ini terhadap dunia usaha dan pembangunan ekonomi.
"Ini kan bukan forum investasi, tapi pertemuan para pelaku industri. Kami akan jelaskan posisi pemerintah Indonesia sekarang melalui Nawacita menjadi visi misi presiden," ujarnya di sela acara WEF di Hotel Shangri La, Jakarta, Senin (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahmat menilai WEF menjadi forum yang tepat bagi pemerinth untuk mempromosikan potensi Indonesia kepad investor dunia. Dengan pemahaman yang baik akan komitmen pemerintah mendukung pebisnis, diharapkan dampaknya terhadap investasi akan terasa dalam jangka panjang.
"Karena di sini ada 600 peserta dari 1.000 undangan yang disebarkan. Ada banyak top pemimpin perusahaan besar. Di sini kami menjelaskan pemikiran dari pemerintah Indonesia, ke depan bagaimana trade policy kami," tuturnya.
Sementara itu, Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan penyelenggaraan WEF 2015 merupakan kesempatan yang baik untuk mempromosikan reformasi pemerintah di bidang investasi, khususnya dengan adanya sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
"PTSP Pusat menawarkan pelayanan perizinan investasi yang cepat, mudah, transparan dan terintegrasi. Investor dapat memonitor progress aplikasi perizinan yang dilakukan. Terlebih pemerintah juga sedang melakukan integrasi PTSP Pusat dengan PTSP daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota," katanya.
Dia menuturkan target spesifik yang ingin diperoleh Indonesia atas penyelenggaraan WEF 2015 adalah menarik investasi di berbagai sektor.
Pasalnya, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 persen diharapkan investasi tumbuh rata-rata 10,2 perseb per tahun menyusul bidikan target realisasi investasi sebesar Rp 3.500 triliun selama 2015-2019.
Lebih lanjut, Franky mengatakan dari segi peluang investasi yang akan ditawarkan kepada para peserta WEF 2015, pemerintah menargetkan percepatan dan perluasan pembangunan pembangkit listrik, pembangunan infrastruktur pendukung konektivitas dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia.
"Melalui forum ini, kami mengundang dunia usaha Asia Timur untuk lebih terlibat dalam membangun Indonesia dan meraih peluang bisnis yang tercipta," ujarnya.
Dia memaparkan pemerintah berencana untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW dalam 5 tahun serta meningkatkan konektivitas untuk menekan biaya logistik.
"Kami juga ingin investor di Asia Timur melihat Indonesia tidak hanya sebagai pasar, tapi juga sebagai pusat produksi di Asia. Kami ingin investasi yang memungkinkan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus yang dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing Indonesia," kata Franky.
(ded/ded)