Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mengklaim berhasil menghemat US$ 46,25 juta setara Rp 601,25 miliar dari perbaikan kegiatan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji yang dilakukannya sepanjang kuartal I 2015.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan sejak Januari 2015, badan usaha milik negara (BUMN) sektor minyak dan gas bumi (migas) tersebut telah melakukan berbagai program penghematan untuk menekan biaya operasional seluruh lini Direktorat Pemasaran dan Niaga.
Menurutnya kondisi harga minyak dunia yang rendah saat ini, harus disiasati dengan menekan biaya operasional agar perusahaan dapat terus menjalankan roda bisnisnya. Wianda menyebutkan beberapa diantara program tersebut adalah
sales and marketing excellence,
supply chain excellence,
shipping excellence, serta
losses control.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Semua didukung oleh sistem informasi teknologi (IT) yang terintegrasi di setiap proses bisnis di Pertamina. Kami akan terus melakukan efisiensi dalam proses bisnis lain yang masih dapat dilakukan,” kata Wianda, dikutip dari laman Pertamina, Selasa (21/4).
Wianda mencatat program
sales and marketing excellence berhasil menciptakan penghematan sebesar US$ 100 ribu dengan mengembangkan penjualan bahan bakar untuk kapal di wilayah Selat Malaka. Kemudian program
supply chain excellence menciptakan penghematan U$ 6,72 Juta dengan optimasi pola pengangkutan elpiji.
Dia melanjutkan, program
shipping excellence dengan optimalisasi penggunaan kapal angkutan BBM dengan metode
Freight on Board (FOB) serta re-negosiasi kontrak kapal sewa berhasil menghemat sebesar U$ 12,84 Juta.
“Penghematan juga bisa dilakukan dengan mengintensifikasikan optimasi kargo penyaluran BBM dengan sistem IT terpadu yang telah terpasang di beberapa Terminal BBM Pertamina,” jelasnya.
Pertamina juga membuat koneksi realisasi penyaluran BBM yang meliputi
Metering System, Automatic Tank Gauging (ATG), New Gantry System (NGS), End to End Data Automation (ETEDA), dan
Auto Schedulling penjadwalan pengiriman BBM untuk mobil tangki.
“Sistem ini sudah beroperasi di Terminal BBM Plumpang, Surabaya dan Ujung Berung Bandung dan tahun ini direncanakan akan segera terpasang di 20 Terminal BBM Pertamina lainnya,” katanya.
(gen)