Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk meningkatkan minat investasi pembangkit listrik energi baru terbarukan dan panas bumi di Indonesia, pemerintah tidak hanya menyiapkan paket insentif fiskal
tax holiday dan
tax allowance. Namun, PT PLN (Persero) selaku perusahaan milik negara akan diinstruksikan untuk membeli listrik dengan harga lebih tinggi dari pembangkit yang digerakkan oleh dua energi non fosil tersebut.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat membuka acara Tropical Landscapes Summit di Jakarta, Senin (27/4).
"Jika anda memiliki listrik yang dapat dijual ke PLN, jika batubara dihargai US$ 7 sen per jam, maka kalau energi hijau US$ 9 sen per jam, dan geothermal US$ 10 sen per jam. Ini yang kami berikan bagi investasi yang ramah lingkungan," kata JK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan perusahaan yang mengutamakan kebersihan lingkungan dalam menjalankan bisnisnya layak memperoleh penghargaan dari pemerintah. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia merealisasikannya dengan berani membeli listrik dengan harga lebih tinggi untuk kedua jenis pembangkit tersebut.
“Pemerintah sangat mengapresiasi segala bentuk komitmen pada lingkungan dan apresiasi ini diwujudkan salah satunya melalui insentif bagi para investor,” ujarnya.
Sebelumnya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menjanjikan fasilitas pembebasan pajak penghasilan untuk jangka waktu tertentu (
tax holiday) bagi industri pengembangan bahan bakar nabati atau biofuel dan sumber energi terbarukan.
Pelaku usaha di dua sektor tersebut berpeluang mendapatkan pembebasan pajak minimal lima tahun dan maksimal 10 tahun.
"Selain melakukan revisi atas
tax allowance dengan menambah bidang usaha penerima dari 129 ke 143, kami juga memiliki fasilitas
tax holiday dengan rentang waktu 5 hingga 10 tahun yang dikhususkan bagi pengembangan usaha biofuel dan sumber energi terbarukan," ujar Franky.