Bidik Ekspor US$967 juta, 25 UKM Pamer Kerajinan di Hong Kong

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 27 Apr 2015 15:31 WIB
Kementerian Perdagangan mencatat ekspor produk kerajinan Indonesia ke Hong Kong selama periode 2010-2014 tumbuh sebesar 115,37 persen.
Kreatifitas perajin batik dituangkan dalam ceret pada pameran The International Handicraft Trade Fair (Inacraft) di Balai Sidang Jakarta, Rabu, 8 April 2015. Kementerian Perdagangan meyakini pameran Inacraft 2015 sebagai ajang pelaku industri kreatif dan kerajinan siap menghadapi hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang diberlakukan akhir tahun ini. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah gencar mempromosikan produk cenderamata dan kerajinan Indonesia ke publik dunia untuk mencapai target ekspor US$ 967 juta pada tahun ini. Salah satunya dengan memfasilitasi keikutsertaan 25 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) nasional pada gelaran Hong Kong Gifts and Premium Fair 2015, yang akan berlangsung pada 27-30 April 2015.

Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) mengklaim memberangkatkan 15 pengrajin ke Hong Kong, sedangkan 10 sisanya difasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM).

Nus Nuzulia Ishak, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, mengungkapkan Hongkong merupakan hub pusat logistik yang sangat penting di Asia. Partisipasi Indonesia dalam pameran ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pembeli dari mancanegara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Lewat keikutsertaan pameran Hong Kong Gifts and Premium Fair 2015 diharapkan dapat berkontribusi besar dalam pencapaian target ekspor produk kerajinan kita ke dunia hingga naik menjadi US$ 967 juta tahun ini," ujar Nus seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (27/4).

Hong Kong Gifts and Premium Fair 2015  merupakan pameran produk premium dan cinderamata terbesar di dunia. Di atas area seluas 74.801 meter persegi, lebih dari 4.200 peserta pameran dari 38 negara dan wilayah akan menampilkan produk-produk kerajianan unggulannya.

Para pengrajin nasional akan memamerkan produknya di Paviliun Indonesia seluas 126 meter persegi. Adapun produk-produk kerajinan yang akan  dipajang antara lain perhiasan, fesyen, keramik, batik, dekorasi rumah, furnitur, dan alat tulis.

"Para pengusaha tak hanya ikut pameran, tapi juga kami fasilitasi membangun hubungan bisnis (business-to-business) antara produsen Indonesia dengan pelaku usaha Hong Kong dan internasional,” jelas Nus.
 
Sebagai informasi, selama periode 2010-2014, tren ekspor produk kerajinan Indonesia ke dunia mengalami pertumbuhan sebesar 2,63 persen. Sementara pertumbuhan ekspor produk kerajinan Indonesia ke Hong Kong selama periode yang sama mencapai 115,37 persen.

Produk kerajinan Indonesia sukses mencatatkan nilai ekspor ke dunia pada 2014 sebesar US$ 694,3 juta, di mana perdagangan ke Hong Kong mencatat angka US$ 39,5 juta. Hal ini menjadikan Hong Kong negara tujuan ekspor ketiga terbesar setelah Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Selain ketiga negara tersebut, target utama pasar ekspor produk kerajinan Indonesia lainnya adalah Inggris, Jerman, Australia, Belanda, Republik Korea, Prancis, dan Singapura. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER