Jakarta, CNN Indonesia -- Menembus pasar global tidaklah mudah, terutama bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang memiliki keterbatasan kapasitas produksi dan modal. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag) hanya 0,75 persen UKM yang berani mengekspor produknya ke luar negeri dari 670 ribu UKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kepala UKM Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Eugenia Mardanugraha membagikan empat tips bagi pelaku UKM yang tertarik untuk mengekspor hasil produksinya agar jaringan ekspansi lebih luas.
“Pertama, menguasai Bahasa Inggris,” kata pengajar FEUI ini kepada CNN Indonesia, Jumat (13/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bahasa global, bahasa Inggris kerap digunakan dalam perdagangan internasional, baik untuk menyajikan informasi dagang, menulis kontrak dagang, maupun berkomunikasi dengan relasi dagang.
Eugenia menilai, rendahnya kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris kerap menjadi penghalang pelaku UKM untuk berani memasarkan produknya ke luar negeri. Apabila pengusaha tidak menguasai bahasa Inggris, mau tidak mau harus ada pendampingan dari orang lain yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris.
Tips kedua adalah memiliki akses jaringan internet. Berdasarkan pengalaman salah satu UKM binaan UKM Center, adanya jaringan internet dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk. Hal tersebut dilakukan dengan membuat situs (
website) yang dapat diakses oleh orang dari seluruh penjuru dunia.
"Pengalaman salah satu UKM binaan kami yang berhasil mengekspor produknya ke luar negeri, dia bisa dapat order (pesanan) dari Amerika setelah dia punya website yang dikelola terus menerus," tutur Eugenia.
Selanjutnya, pengusaha UKM harus memiliki standar kualitas dan kemasan agar dapat diterima di pasar internasional. Standar kualitas dan kemasan internasional dinilai Eugenia memang cukup tinggi. Kendati demikian, apabila UKM dalam negeri ingin bersaing, tentu harus memenuhi standar tersebut.
Terakhir, UKM harus masuk dan aktif di jaringan internasional, misalnya aktif mengikuti pameran maupun pertemuan berskala internasional. Hal tersebut memungkinkan pelaku usaha untuk membangun relasi sekaligus memasarkan produknya.
“Di sini peran pemerintah dibutuhkan. Pemerintah harus aktif membantu pengusaha UKM agar dapat masuk ke jaringan internasional,” ujarnya.
(gir/gir)