Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah optimistis dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 6,4 hingga 6,6 persen pada 2016. Target tersebut didorong oleh percepatan pembangunan infrastruktur serta pemanfaatan potensi ekonomi melalui investasi.
"Melihat berbagai potensi yang kita miliki di darat maupun di laut, dan tanpa mengorbankan prinsip-prinsip pembangunan yang berkualitas, maka pemerintah optimistis pada akhir 2016 ekonomi bisa tumbuh sebesar 6,4 hingga 6,6 persen," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago di Jakarta, Rabu (29/4).
Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi ini nantinya juga akan diiringi dengan indikator-indikator kesejahteraan manusia lain seperti tingkat kemiskinan yang diharapkan sebesar 9 hingga 10 persen serta tingkat pengangguran sebesar 5,2 hingga 5,5 persen pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mencapai hal ini, Indonesia memerlukan percepatan infrastruktur terutama untuk mendukung agenda prioritas kedaulatan pangan, energi, kemaritiman, pariwisata, dan industri dengan sasaran kelompok sosial yang luas," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa mencapai angka tersebut. Ia mengatakan, permudahan dan insentif terkait investasi bisa mendorong pertumbuhan itu terjadi
“Kami upayakan percepatan perbaikan infrastruktur, jalan, dan sarana lainnya. Jika itu sudah dilaksanakan, otomatis investasi bisa masuk dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi," jelas JK di lokasi yang sama.
JK menambahkan, target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4 hingga 6,6 persen pada tahun bukan merupakan target yang berat. "Itu kan bedanya hanya 0,5 hingga 0,6 persen saja dibanding target sekarang yang sebesar 5,7 hingga 5,8 persen. Itu sudah biasa," jelasnya.
Sebagai informasi, tahun ini pemerintah di dalam asumsi makroekonomi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 persen. Angka ini lebih besar 0,69 persen dibanding realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 5,01 persen.
(gen)