Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah masih optimistis target pertumbuhan ekonomi 5,7 persen di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 dapat tercapai meski dihantui risiko perlambatan global. Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menegaskan pemerintah akan berupaya keras mencapai target tersebut meskipun Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia hanya akan melaju di kisaran 5,2-5,5 persen.
"Pokoknya kami selalu berupaya," ujar Bambang di Kantor Presiden, Senin (13/4).
Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik akan melambat pada tahun ini meskipun diuntungkan oleh penurunan harga minyak dan pemulihan ekonomi negara maju.Untuk Indonesia, Bank Dunia memperkirakan perekonomian nasional hanya akan tumbuh sekitar 5,2-5,5 persen pada tahun ini, lebih rendah dari ekspektasi pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga:
Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Melemah)
Menteri Bambang mengaku sudah membaca gejala perlambatan ekonomi global yang salah satu indikatornya adalah kejatuhan harga-harga komoditas, terutama harga minyak. Untuk mengompensasi pemburukan itu, Bambang mengatakan investasi dan belanja pemerintah bisa menjadi obatnya.
"Makanya kita harus counter itu dengan program kita di investasi, apakah di belanja APBN, BUMN yang dikombinasikan FDI (investasi langsung asing) atau domestik investment," jelasnya.
Memasuki April 2015, kata Bambang, akselerasi investasi pemerintah sudah terlihat dengan mulai dicairkannya anggaran belanja negara. Hal ini mengindikasikan pelaksanaan sejumlah proyek pemerintah yang lebih cepat ketimbang periode-periode sebelumnya yang selalu lambat di awal tahun.
(ags)