Harga-Harga Naik, BI Prediksi Inflasi April 0,44%

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 29 Apr 2015 16:29 WIB
Kenaikan biaya transportasi disinyalir Bank Indonesia memicu kenaikan harga-harga barang dan jasa bulan ini.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo bersiap mengumumkan suku bunga acuan Bank Indonesia di Jakarta, Selasa (18/11).(Antara Foto/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) melihat kecenderungan harga barang dan jasa mengalami peningkatan pada bulan ini. Indikatornya tercermin dari inflasi April 2015, yang diprediksi bank sentral menyentuh kisaran 0,44 persen, meningkat dari bulan sebelumnya 0,19 persen.

Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan kendati harga-harga barang yang bergejolak (volatile food) relatif terkendali, kenaikan biaya transportasi berpotensi memicu inflasi April. Apabila prediksi BI terbukti, maka terjadi pembalikan tren harga yang sebelumnya terjadi deflasi pada dua bulan pertama 2015.

"Komponen terbesar inflasi April terdapat di biaya transportasi. Bahkan kontribusi bisa mencapai 50 persen dari angka inflasi di bulan April," ujar Agus di Jakarta, Rabu (29/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Agus mengatakan, BI selaku otoritas moneter akan segera melakukan pengendalian inflasi, khususnya untuk barang-barang yang harganya diatur pemerintah (administered price) serta volatile food. Upaya ini merupakan mitigasi melonjaknya inflasi menjelang bulan Ramadhan yang akan masuk sebentar lagi.

"Namun kami masih belum bisa memberikan prediksi inflasi tahunan (year-on-year) April. Angkanya masih sekitar 6 persen, tapi yang bisa kami berikan adalah prediksi inflasi bulanan dulu saja," tuturnya.

Sebagai informasi, Indonesia mengalami deflasi pada Januari sebesar 0,24 persen dan 0,36 persen di Februari. Adanya fakta ini kemudian diikuti oleh penurunan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin, dari 7,75 persen ke 7,5 persen; serta penurunan suku bunga fasilitas deposito dari 5,75 persen menjadi 5,5 persen pada Februari.

Inflasi kemudian terjadi pada Maret sebesar 0,17 persen, yang dipicu oleh kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan ongkos transportasi. Meskipun begitu, BI mencatat inflasi inti justru menurun dari 0,34 persen pada Februari menjadi 0,29 persen seiring permintaan domestik yang relatif moderat di tengah penurunan harga komoditas global.

Apabila prediksi BI tepat, maka secara inflasi kumulatif inflasi pada empat bulan pertama 2015 akan mencapai 0,01 persen. Sebelumnya, BI mencatat adanya akumulasi inflasi sebesar -0,43 persen pada kuartal pertama 2015.

(ags/ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER