Pemerintah Sepakati Jual-Beli Listrik dan Gas Papua Nugini

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 12 Mei 2015 19:54 WIB
PLN dijadwalkan akan memasok listrik sebesar 2 MW untuk wilayah perbatasan Papua dan Papua Nugini melalui PLTU 2 Papua-Jayapura Holtekamp.
Infrastruktur ketenagalistrikan milik PT PLN (Persero). (Dok. PLN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah kesepatakan bilateral diteken antara Pemerintah Indonesia dengan Papua Nugini, Selasa (12/5). Dalam kunjungan Presiden Joko Widodo yang didampingi beberapa Menteri ke Port Moresby, pemerintah telah menandatangai tiga perjanjian bisnis di sektor energi.

Pertama, kedua negara sepakat untuk menjalin kerjasama apabila menemukan cadangan minyak dan gas bumi di wilayah perbatasan. Dimana Indonesia dan Papua Nugini juga akan bekerjasama dalam unitisasi maupun operasionalnya.

Kedua, pemerintah Papua Nugini akan memberikan kemudahan izin sekaligus memberi lampu hijau terkait rencana pembelian gas Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk yang akan dibangun di seluruh wilayahnya. Rencana ini sendiri merupakan solusi strategis mengingat ladang gas Papua Nugini terletak sangat dekat dengan perbatasan dengan Papua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain di sektor migas, kedua negara juga diketahui meneken perjanjian kerjasama di bidang ketenagalistrikan. Satu diantaranya ialah penandatangan kesepakatan jual beli tenaga listrik antara PT PLN (Persero) dengan PNG Power Limited (PPL). Rencana penandatangan kesepakatan ini sendiri akan dilaksanakan setelah COD (Commercial Operation Date) PLTU 2 Papua – Jayapura Holtekamp dengan kapasitas 2x10 MW.

Sebagai informasi, dalam isi perjanjiannya PLN telah menyetujui di dalam penyediaan listrik sebesar 2 MW dari jaringan distribusi 20 KV, dengan opsi PPL akan bernegosiasi untuk upgrade kapasitas di masa yang akan datang atau setelah IPP PLTU Jayapura COD.

Dimana titik transaksi jual beli listrik dan metering antara PLN dan PPL di perbatasan Indonesia (Skouw) dan Papua Nugini (Wutung).

Sementara untuk kerjasama keteknisan, Indonesia juga menjajaki potensi kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dengan memberikan bantuan teknis untuk pengembangan sumber daya manusia di bidang energi dan mineral Papua Nugini.

Dalam program tersebut bantuan kerjasama akan dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Minyak dan Gas Bumi di Cepu, Pusdiklat Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan di Jakarta, Pusdiklat Mineral dan Batubara di bandung dan program khusus Oil and Gas Partnership Program. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER