Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia kembali membuka peluang kerjasama di bidang energi dengan Pemerintah Irak. Rencananya, Indonesia akan melakukan pembelian minyak langsung sebanyak 300 ribu barel per hari (bph) dalam waktu dekat.
“Mereka akan menjual minyak ke kita 20 sampai 30 tahun ke depan. Sifatnya (pembelian)
crude oil (dengan volume) 300 ribu bph,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis (7/5).
Wiratmaja menambahkan, pihaknya pun masih terus melakukan pembicaraan dengan pemerintah Irak guna merealisasikan kerjasama tersebut. Ia optimistis rencana kerjasama itu akan terlaksana dengan baik lantaran menggunakan skema
Government to Government (G to G).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Duta Besar kita untuk Irak juga sudah bolak-balik (untuk membahas),” tuturnya.
Namun sebelum minyak impor dari mantan negara Saddam Hussein tersebut jadi dilakukan, menurut Wiratmaja pemerintah terlebih dulu harus membangun fasilitas penyimpanan sebelum minyak tersebut diolah lebih lanjut di kilang milik PT Pertamina (Persero).
Kilang IranSelain dengan Irak, Wiratmaja mengungkapkan pemerintah Indonesia juga tengah membuka rencana kerjasama dengan Pemerintah Iran terkait pembangunan kilang pengolahan dan pembelian langsung minyak mentah.
Akan tetapi menurutnya wacana kerjasama ini masih harus dibicarakan lebih rinci lagi lantaran Iran masih mendapatkan sanksi embargo dari Dewan Keamanan PBB terkait pengembangan tenaga nuklirnya.
“Satu investasi kilang dengan skema Kerjasama Pemerintah Swasta. Skema detilnya belum dibicarakan tapi sudah ada arah G to G,” ucap Guru Besar Institut Teknologi Bandung tersebut.
Di kesempatan berbeda, Direktur Utama PT Pertamina (Perseroan) Dwi Soetjipto tak menampik kebenaran dari rencana kerjasama pembangunan kilang yang nantinya akan dieksekusi oleh perusahaannya.
“Memang pemerintah Iran lewat Duta Besarnya ingin menjalin kerjasama dengan Indonesia. Sifatnya dua, pembelian minyak langsung dan pembangunan kilang. Saat ini masih dibicarakan,” katanya.
(gen)