Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said tidak khawatir upaya reformasi sektor minyak dan gas bumi (migas) akan berhenti menyusul purnanya masa tugas Tim Reformasi Tata Kelola Migas atau Tim Antimafia Migas mulai esok, Kamis (14/5).
“Yang paling penting di lembaga-lembaga atau institusi yang mengurus migas ini dihuni atau sudah dimasuki oleh orang-orang yang terlibat dalam tim reformasi. Jadi secara otomatis mereka akan bekerja juga menjalankan rekomendasinya,” tutur Sudirman ketika ditemui di kantornya, Rabu (13/5).
Sudirman merujuk pada ditunjuknya Daniel Purba, salah satu anggota tim reformasi sebagai Vice President
Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina yang kembali menjalankan fungsinya sebagai pengatur impor minyak perseroan menggantikan peranan Petral.
Sudirman yang juga pernah menangani ISC, menyebut peran ISC sudah kembali kepada titah awal pembentukannya pada 2008 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kinerja tim reformasi bagus. Kan ISC sudah balik seperti semula kemudian rekomendasi mengenai bahan bakar juga sedang kita jalankan,” kata Sudirman.
Sebagai informasi, selama enam bulan bertugas tim antimafia migas cukup vokal dalam menyampaikan rekomendasinya, diantaranya usulan untuk menghapusan bahan bakar minyak (BBM) berkadar oktan 88, meminta pemerintah menyubsidi Pertamax berkadar oktan 92, menata ulang seluruh proses dan kewenangan impor BBM, meminta Pertamina membuka formula penetapan harga BBM yang dijual ke masyarakat, sampai meminta penghapusan
cost recovery sebagai skema penggantian dana eksplorasi dan produksi kontraktor migas.
(gen)