Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Sumarno menginstruksikan PT Pertamina (Persero) untuk mengambil alih aset anak usahanya Pertamina Energy Trading Limited (Petral) yang tengah menuju proses likuidasi. Penguasaan aset Petral terutama yang berada di luar negeri menurut Rini penting untuk dilakukan mengingat nilainya yang besar yaitu US$ 2 miliar setara Rp 26,3 triliun.
Selain itu, Rini memastikan fungsi pengadaan minyak impor yang dijalankan oleh dua anak usaha Petral yakni Pertamina Energy Service dan Zambesi Investment akan dilimpahkan kepada divisi
Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina.
"Kalau nanti dibutuhkan, akan ada perusahaan
trading baru dari Pertamina yang akan dijalankan secara transparan. Namun sekarang ini belum ada rencana untuk membuat perusahaan
trading baru menggantikan Petral," ujar Rini di kantornya, Jakarta, Rabu (13/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kesempatan yang sama, Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengakui bahwa pelimpahan aset dan fungsi tadi merupakan salah agenda dari rencana pembubaran Petral.
Tanri mengatakan dirinya pun optimistis upaya tadi mampu meningkatkan transparansi yang berdampak positif pada kinerja perusahaan migas pelat merah tersebut ke depan.
"Ini merupakan proses transformasi dari Pertamina untuk menjadi perusahaan yang besar dan berkelas. Tentunya dengan struktur baru, sistem baru, dan skill orang-orangnya juga," ujar Tanri.
(gen)