Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi sebesar 19 poin atau 0,36 persen pada penutupan perdagangan pekan ini, Jumat (15/5). Dengan total transaksi sebesar Rp 4,8 triliun, indeks melemah akibat maraknya aksi ambil untung.
Menurut analisis teknikal Bahana Securities, rencana pemerintah meregulasi aturan kepemilikan bank mendorong investor melakukan aksi profit taking, terutama untuk saham-saham perbankan.
Adapun saham-saham yang menjadi pemberat bursa antara lain milik United Tractors Tbk (UNTR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahana Securities mencatat investor asing melakukan net sell sebesar Rp 191,5 miliar, dengan saham-saham yang banyak dijual asing antara lain BBRI, BMRI, INTP (PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk), TLKM (PT Telekomunikasi Indonesia Tbk), dan GGRM (PT Gudang Garam Tbk).
Berdasarkan pengamatan Mandiri Sekuritas, sebanyak 146 saham naik, 147 saham turun, 84 saham tidak bergerak, dan 174 saham tidak ditransaksikan.
Dari Asia, mayoritas indeks saham menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang naik sebesar 0,83 persen, indeks Straits Times di Singapura 0,21 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong
menguat 1,96 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga menguat sejak dibuka siang tadi. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,42 persen, DAX di Jerman menguat 0,59 persen, dan CAC di Perancis terapresiasi 0,73 persen.
Di pasar valas, nilai tukar rupiah melemah sebesar 29 poin atau 0,22 persen ke Rp 13.084 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp 13.033-Rp 13.094 per dolar AS.
(ags)