IHSG Berpotensi Melemah Akibat Aksi Ambil Untung

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 08 Mei 2015 07:22 WIB
Saham-saham yang patut dipertimbangkan pada perdagangan Jumat (8/5) adalah BBNI, TLKM, PTPP, SOCI, UNTR, dan ICBP.
Seorang karyawan menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat penutupan perdagangan sesi I di Jakarta, Senin (9/3). (Antara Foto/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pada perdagangan Jumat (8/5) IHSG diperkirakan akan melanjutkan pelemahan dan berada pada rentang support 5127-5142 dan resisten 5178-5215.Meski aksi beli mulai terlihat, tetapi aksi ambil untung masih akan mendominasi pasar sehingga peluang indeks untuk naik kecil.

"Mulai adanya aksi beli pasca penurunan tajam memberikan peluang akan adanya kenaikan, namun dimanfaatkan pula untuk aksi ambil untung sehingga membuat laju IHSG berpeluang melanjutkan pelemahannya," ujar Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) melalui risetnya,Kamis (7/5) malam.

Adapun saham-saham yang menurut NHKSI patut dipertimbangkan adalah BBNI, TLKM, PTPP, SOCI, UNTR, dan ICBP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pergerakan campuran indeks saham juga diproyeksi Sinarmas Investment Research akan terjadi pada hari ini. IHSG diprediksi bergerak mixed di kisaran level 5131-5183

Rilis data neraca perdagangan Tiongkok diyakini akan menjadi perhatian investor. Neraca perdagangan Tiongkok diperkirakan naik ke US$ 62,2 miliar dibandingkan sebelumnya di US$ 3,08 miliar.

Saham-saham yang disarankan Sinarmas untuk diperhatikan adalah PTPP, BBNI, TLKM, ICBP.

Pada perdagangan kemarin, Kamis (7/5), PT Daewoo Securities Indonesia mencatat IHSG ditutup turun 34,46 poin atau 0,66 persen ke 5,150.49 dengan jumlah transaksi sebanyak 68,9 juta lot atau setara dengan Rp 5,5 triliun.

Hampir semua sektor mengalami pelemahan indeks, kecuali sektor infrastruktur dan sektor perdagangan yang masing-masing masih membukukan pertumbuhan 0,48 persen dan 0,66 persen.

Sementara sektor pertanian minus 1,16 persen, sektor industri dasar negatif 2,6 persen, sektor konstruksi dan properti turun 0,07 persen, sektor consumer goods terkoreksi 2.26 persen, sektor finansial minus 0,43 persen, dan sektor pertambangan turun 0,18 persen.

Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 233 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BBRI, PGAS, WIKA, BSDE, dan ASII. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER