Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil tidak mau ambil pusing atas melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa hari terakhir. Menurutnya, terkoreksinya indeks saham hanya gejala sesaat yang dipengaruhi oleh sentimen negatif perlambatan ekonomi global.
“(Terkoreksinya indeks saham) itu kan kalau di pasar modal adalah gejala sesaat yang harus kita lakukan adalah apa yang menjadi concern dari para investor,” kata Sofyan ketika ditemui di kantornya, Kamis (30/4).
Menurut Sofyan, yang dapat dilakukan pemerintah adalah mempercepat realisasi anggaran, pemberian insentif investasi, serta melakukan reformasi struktural. Dampak dari kebijakan-kebijakan tersebut diakui Sofyan memang tidak akan langsung terasa, tetapi untuk jangka menengah dan panjang perekonomian Indonesia akan lebih solid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Misal mempercepat realisasi APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) supaya daya beli masyarakat melalui proyek berjalan. Dengan proyek berjalan maka daya beli masyarakat meningkat. Kemudian kita perbaiki sistem tax incentive dan lain-lain, lalu memudahkan investasi,” ujar Sofyan.
Untuk jangka pendek, Sofyan berharap dengan melemahnya bursa saham, pelaku pasar modal segera melihatnya sebagai kesempatan untuk kembali melakukan aksi beli sehingga kondisi pasar akan kembali menguat.
“Yang paling penting apa yang bisa dilakukan di sini, yang within our control kalau yang di luar kita ya memang kita tidak bisa lakukan banyak,” katanya.
Sebagai informasi, IHSG hari ini kembali ditutup terkoreksi 19 poin di level 5.086. Sebanyak 167 saham naik, 143 saham turun, 67 saham tidak bergerak, dan 174 saham tidak ditransaksikan.
(ags)