Jakarta, CNN Indonesia -- PT Citilink Indonesia, meraup laba bersih sebesar US$ 862 ribu dolar atau setara dengan Rp 11,3 miliar pada kuartal pertama tahun 2015. Hal itu membuat induk perseroan, PT Garuda Indonesia Tbk semakin yakin agar Citilink melantai di bursa saham.
Performa anak usaha Garuda Indonesia yang melayani penerbangan
low cost carrier (LCC) tersebut meningkat pesat dari dari kinerja perseroan pada periode sama tahun sebelumnya yang mencatatkan kerugian bersih senilai US$ 14,772 juta.
“Citilink telah membukukan laba bersih sebesar US$ 0,86 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yang) membukukan rugi bersih sebesar US$ 14,7 juta pada saat fase investasi atau
investment stage,” kata Arif Wibowo, Direktur Utama Garuda Indonesia, dalam paparan publik di kantornya, Tangerang, Jumat (15/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan yang sama, Arif kembali menjelaskan tentang keinginan perseroan untuk dapat melantai di bursa melalui penawaran umum saham perdana (
initial public offering/IPO) yang kembali mengemuka.
“Kita punya
track ke arah sana (IPO Citilink) cuma kita prioritaskan dulu (kinerja keuangan) Garuda Group secara keseluruhan ini membaik,” tutur Arif.
Yang paling penting, lanjut Arif, adalah perbaikan fundamental perseroan agar mampu menghadapi persaingan di pasar penerbangan berbiaya murah di Tanah Air. “Jadi harus kita pastikan perbaikan,
improvement, itu harus
permanent improvement, itu jauh lebih penting,” katanya.
Berdasarkan kinerja keuangan perseroan, pencapaian laba bersih Citilink tersebut ditopang oleh naiknya pendapatan usaha sebesar 38 persen menjadi US$ 107 juta dari US$ 77,7 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Arif, kinerja Citilink sudah sesuai dengan rencana jangka panjang perseroan hingga 2021. Diharapkan, pada akhir tahun laba bersih perseroan yang sejak pertengahan tahun 2012 secara resmi beroperasi sebagai entitas bisnis yang terpisah dari Garuda Group ini juga akan menunjukkan kinerja positif.
“Dua tahun pertama masih loss tapi loss nya mengecil dari (rugi bersih) US$ 48 juta ke US$ 14 juta. Kuartal ini (kinerjanya) sudah positif, tahun ini diharapkan positif dan seterusnya,” kata Arif.
(gir)