Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengidentifikasi tiga masalah utama penyebab anjloknya pasar kendaraan bermotor roda dua lebih dari 21 persen selama empat bulan pertama tahun ini.
"Pertama tentu tentu karena kenaikan harga barang-barang konsumsi atau kebutuhan sehari-hari. Itu sangat-sangat mempengaruhi daya beli masyarakat," ujar Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata kepada CNN Indonesia, Minggu (24/5).
Penyebab kedua, jelas Gunadhi, meningkatnya ongkos transportasi sebagai dampak dari dilepasnya harga bahan bakar minyak (BBM) mengikuti mekanisme pasar. Menurutnya, kendati harga BBM sempat mengalami penurunan, tetapi realitasnya tidak diikuti oleh penurunan tarif angkutan umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketiga karena harga-harga komoditas yang turun dan berpengaruh khususnya di luar Pulau Jawa, yang selama ini mengandalkan industri berbasis komoditi, seperti perkebunan dan pertambangan," jelasnya.
Apabila melihat kinerja empat bulan pertama tahun ini, Gunadhi pesimistis target pertumbuhan penjualan tahun ini sebesar 7,7 persen dapat dicapai. Angka pertumbuhan penjualan 7,7 persen itu sama dengan realisasi tahun lalu.
"Untuk itu kami koreksi targetnya menjadi 6,7 persen," katanya.
Berdasarkan catatan AISI, total penjualan sepeda motor di Indonesia selama periode Januari-April 2015 sebanyak 2,1 juta unit, anjlok 21,46 persen dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun sebelumnyua Rp 2,71 juta unit.
Tantangan SuzukiDari lima merek motor yang terdata AISI, hanya KAwasaki yang masih tumbuh. Sementara, empat merek lainnya terkoreksi negatif, tak terkecuali Suzuki.
Motor pabrikan Jepang itu tercatat hanya berhasil menjual 40.012 unit, anjlok 62,28 persen atau yang paling dalam dibandingkan kompetitornya.
Selaku Presiden Direktur PT Indomobil Group, yang merupakan induk usaha PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Gunadhi mengakui selain karena tiga kondisi makro ekonomi yang negatif, persaingan yang luar biasa ketat menjadi penyebab anjloknya penjualan.
"Untuk itu Suzuki harus cari peluang-peluang supaya pasarnya menjadi meningkat," tuturnya.
Gunadhi sendiri tidak menjelaskan strategi apa yang akan dilakukan anak usahanya untuk membalikkan keadaan. Menurutnya, penetrasi pasar akan diupayakan dengan tetap menyasar pada segmen motor matic dan motor bebek.
"Kalau untuk motor ber-cc besar meski pasarnya meningkat, tapi tidak seberapa kenaikannnya," kata dia.
(ags)