IHSG Terseret Rencana Penaikan Suku Bunga The Fed

Giras Pasopati dan Diemas Kresna | CNN Indonesia
Selasa, 26 Mei 2015 07:47 WIB
Hari ini, IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan pada rentang 5.265 hingga 5.321, setelah di awal pekan kemarin ditutup pada level 5.288.
Refleksi karyawan melintas di layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 18 Maret 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahan pada rentang 5.265 hingga 5.321 dalam perdagangan hari ini (26/5). Ini diperkirakan setelah di awal pekan kemarin, (25/5) IHSG ditutup pada level 5.288.

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, melemahnya IHSG hari ini tak lepas dari masih besarnya respon negatif pelaku pasar menyusul pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen yang akan menaikkan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini.

"Pelaku pasar tampaknya masih terimbas pelemahan di sejumlah bursa saham global, tersengat pernyataan Gubernur The Fed. Tentu saja hal ini mengurangi mood pelaku pasar melakukan transaksi sehingga lebih memilih keluar pasar dan bertransaksi dalam jumlah dan rentang yang tipis," kata Reza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pun prediksi melemahnya IHSG juga diutarakan William Surya Wijaya, analis Indosurya Securities. William mengungkapkan, hari ini IHSG akan terkoreksi dan diperkirakan berada di rentang 5.271 hingga 5.369.

"IHSG mengalami koreksi wajar dan mencoba menguji support 4.271. Namun di selaperjalanan naik, potensi untuk menuju resistance level 5369 masih terlihat cukup kuat dan momentum koreksi sehat ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian," katanya.

Untuk saham-saham unggulan hari ini, Wiliam masih menjagokan UNVR dan INDF di sektor consumer. Sementara untuk sektor perkebunan ia merekomendasikan AALI dan BWPT.

Sedangkan Reza menjagokan saham INTP dan PTPP untuk bisa dikoleksi para investor. (dim/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER