Menteri Susi Tuntut Penerbangan Langsung Timur RI-Australia

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2015 15:14 WIB
Nilai ekspor perikanan Indonesia pada kuartal I 2015 menembus US$ 906,77 juta, di mana udang dan tuna sebagai penyumbang devisa terbesar.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan pidato memperingati kebangkitan nasional di Gedung Kementerian Perikanan dan Perikanan Jakarta, Rabu (20/5). (Antara Foto/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berharap ada penerbangan langsung dari sentra perikanan di Indonesia Timur ke Australia. Rute penerbangan langsung dibutuhkan untuk memastikan ikan-ikan hasil tangkapan nelayan tetap segar sehingga kompetitif di pasar internasional.

"Saya inginnya ada penerbangan langsung dari kota-kota di Indonesia Timur seperti Saumlaki dan Merauke ke Australia, untuk mengirim produk-produk perikanan kita," tutur Susi di kantor Bappenas,  Selasa (28/5).

Harapan tersebut, kata Susi, akan disampaikan segera ke Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan. Ia juga mempercayakan eksekusi masalah infrastruktur perhubungan itu ke mantan Direktur PT KAI tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya inginnya berbentuk penerbangan komersil, nanti ekspor ikan kita biar tetap segar sampai ke Australia. Masalah infrastruktur penerbangannya, saya serahkan ke Pak Jonan," tambahnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor perikanan pada kuartal I 2015 menembus US$ 906,77 juta. Dari angka tersebut, udang tercatat sebagai komoditas yang paling banyak menyumbang nilai ekspor sebesar US$ 449,95 juta.

Sedangkan penyumbang terbesar kedua adalah tuna dengan nilai US$ 89,41 juta, dan terbesar ketiga disumbang oleh komoditas cumi-cumi yakni senilai US$29,51 juta. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER