Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di sektor perikanan meningkat di tengah pelambatan ekonomi yang terjadi. BPS mencatat pada kuartal I 2015, produk domestik bruto (PDB) sektor perikanan mencapai 8,64 persen, naik dibandingkan dengan kuartal I 2014 yang hanya mencapai 7,46 persen.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan hal tersebut menunjukan selama ini aktivitas illegal fishing tidak memberi kontribusi banyak dalam pertumbuhan ekonomi. Ia mengklaim sejak diberlakukannya kampanye anti illegal fishing, volume dan nilai produksi perikanan lebih besar dari sebelumnya.
"Ada penaikan sektor perikanan secara gross, karena selama ini illegal fishing tidak berkontribusi terhadap angka-angka kita. Justru yang memberikan sumbangan yang luar biasa yakni dari sumbangan pendapatan nelayan tradisional," kata Susi dalam konferensi pers di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (18/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Kepala BPS Suryamin mengatakan sektor perikanan memang bertumbuh lebih tinggi secara tahunan dibandingkan dengan kategori lainnya yakni sektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian serta kehutanan dan penebangan kayu yang tumbuh masing-masing 2,94 persen dan 1,24 persen.
Menurutnya, peningkatan pertumbuhan PDB perikanan tersebut disebabkan naiknya produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Namun untuk pertumbuhan perikanan secara kuartalan pertumbuhan perikanan turun 2,81 persen menjadi 7,46 persen pada kuartal IV 2014 lalu.
"Penurunannya itu akibat pengaruh musim pada triwulan pertama yang biasanya tidak bagus untuk aktivitas penangkapan ikan," ujar Suryamin.
Dia menambahkan, terhadap PDB nasional triwulan pertama 2015 yang hanya mencatatkan 4,71 persen, sumbangan sektor perikanan hanya 2,46 persen. Lalu untuk volume produksi perikanan pada kuartal I 2015 tercatat mencapai 4,36 juta ton atau naik 0,55 persen dari tahun sebelumnya hanya 3,81 persen.
(gir)