Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan penyedia menara telekomunikasi, PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) mengaku belum bisa menentukan tanggal untuk menjual saham melalui
private placement saham yang sebelumnya dibatalkan pada awal bulan ini. Manajemen menganggap, kondisi bursa masih belum mendukung untuk keinginan SUPR untuk menambah likuiditas.
"
Private placement bisa tahun depan atau bisa tahun ini. Tergantung, kita lihat kondisi pasarnya, kan parameternya bukan hanya nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saja," ujar Direktur Utama SUPR, Nobel Tanihaha di Jakarta, Jumat (29/5).
Ia juga menambahkan, pada dasarnya penjualan saham melalui
private placement ini bukan suatu hal mendadak mengingat alokasi dana untuk belanja modal sebesar Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun sudah disiapkan oleh perusahaan. Dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas, maka menunggu kondisi pasar adalah pilihan terbaik bagi perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin lepas saham karena alasannya ingin meningkatkan likuiditas, bukan meningkatkan
capex (belanja modal). Kita memang menunggu market bagus karena nilai transaksi saham kita per hari berkisar di angka Rp 100 juta, kita ingin tingkatkan itu. Kalau pasar sedang buruk dan kita lepas saham, kan tujuan kita tidak bisa tercapai," tuturnya.
Kendati memundurkan jadwal pelepasan saham, Nobel mengatakan bahwa harga saham yang ditawarkan belum tentu sama seperti rencana sebelumnya. Namun yang pasti, perusahaan tetap mengikuti target yaitu melepas 25 hingga 30 persen saham ke pasar.
"Rencana harga mungkin bisa berubah, kemarin kita inginnya lepas di angka Rp 10.500 hingga Rp 12.500 per lembar saham. Liat dulu kondisinya, ke depan kita masih belum tahu akan berapa," tegasnya.
Sebagai informasi, pada awalnya SUPR ingin melepas saham melalui mekanisme
private placement pada awal bulan ini. Dengan demikian, kedua institusi yang memiliki saham di SUPR, yaitu PT Kharisma Indah Ekaprima (KIE) dan Cahaya Anugerah Nusantara Holdings Limited (CANH) juga membatalkan penawaran porsi saham miliknya di SUPR yang sebelumnya diumumkan pada tanggal 29 April 2015.
Dua institusi tersebut awalnya direncanakan ingin menjual 312,82 juta lembar saham atau senilai 27,5% saham SUPR yang dilepas pada harga Rp 10.500 hingga Rp 12.500 per lembar saham. Total nilai saham yang dilepas melalui
private placement ini ditaksir mencapai Rp 3,9 triliun.
Porsi kepemilikan saham SUPR saat ini terbagi menjadi KIE sebesar 43,2 persen, CANH sebesar 25,51 persen, dan publik sebesar 31,29 persen. Jika
private placement dilakukan, rencananya KIE dan CANH masing-masing akan melepas 63 persen dan 37 persen saham yang ditempatkan di STP.