Khawatir BI Rate Naik, IHSG Terkoreksi Aksi Jual

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 03 Jun 2015 18:07 WIB
Di pasar valas, nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar 20 poin atau 0,15 persen ke Rp 13.230 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp 13.188-Rp 13.280.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/2). (Antara Foto/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 5.130 pada perdagangan Rabu (3/6), melemah 83 poin atau 1,6 persen setelah bergerak di antara 5.129-5.205. Sebanyak 86 saham naik, 192 saham turun, 89 saham tidak bergerak, dan 187 saham tidak ditransaksikan.

PT Mandiri Sekuritas mencatat investor membukukan transaksi sebesar Rp 8,25 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 5,28 triliun dan transaksi negosiasi Rp 2,96 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 461,36 miliar.

Sebanyak sembilan sektor melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 3,45 persen dan sektor keuangan minus 2,85 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saham di sektor aneka industri yang paling terkoreksi adalah PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) sebesar 6,25 persen dan PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) minus 5,2 persen.

Di sektor keuangan, saham yang paling melemah adalah PT Equity Development Investment Tbk (GSMF) sebesar 9,43 persen dan PT Bank Mega Tbk (MEGA) minus 9,09 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 0,34 persen dan indeks Kospi di Korsel yang melemah sebesar 0,74 persen, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong masih terapresiasi sebesar 0,69 persen.

Dari bursa Eropa, mayoritas indeks saham juga melemah sejak dibuka siang hari. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,06 persen dan CAC di Perancis terkoreksi 0,03 persen, sedangkan DAX di Jerman masih menguat 0,43 persen.

Di pasar valas, nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar 20 poin atau 0,15 persen ke Rp 13.230 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp 13.188-Rp 13.280 per dolar AS.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menilai meningkatnya inflasi pad abulan lalu memancing spekulasi dan kekhawatiran investor terhadap kemungkinan naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

“Spekulasi ini membuat pemodal asing meningkatkan aksi jual yang mereka lakukan,” tulisnya dalam ulasan, Rabu (3/6).

Dia menyatakan, pada sesi pertama hari ini, pemodal asing di pasar reguler sudah melakukan aksi jual hingga sebesar Rp 237,44 miliar. Adapun hingga akhir perdagangan, investor asing telah melakukan aksi jual bersih hingga Rp 521,6 miliar di pasar regular dan negosiasi.

Sementara itu PT KDB Daewoo Securities mencatat, sebanyak 91 saham mengalami penguatan, 206 saham mengalami penurunan, 95 saham tidak mengalami perubahan dan 191 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menempati top gainers antara lain UNTR (naik 4,99 persen), UNVR    (naik 0,93 persen), TLKM (naik 1,05 persen), ADRO (naik 5,11 persen), dan PGAS (naik 1,16 persen).
Lebih lanjut, saham-saham yang menempati top losers antara lain BBCA (turun 3,72 persen), BBRI (turun 4,05 persen), ASII (turun 3,75 persen), SCMA (turun 18,78 persen), dan BBNI (turun 4,14 persen). (ags/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER