Jakarta, CNN Indonesia -- PT Toyota Astra Motor (TAM) akan mengambil alih bisnis penjualan mobil Toyota yang selama ini dipercayakan kepada Auto2000 dan jaringan diler pemasaran lainnya. Langkah ini akan dilakukan secara bertahap hingga awal 2016 dalam rangka efisiensi dan membangun jaringan penjualan yang lebih kompetitif.
Inisiatif ini merupakan kesepakatan antara PT Astra Internasional Tbk (Astra) dan PT Toyota Motor Corporation (TMC), selaku pemegang saham TAM dengan kepemilikan masing-masing 51 persen dan 49 persen.
"Inisiatif ini bertujuan untuk membangun jaringan penjualan dan distribusi yang lebih efisien dan kompetitif, termasuk perluasan peranan distribusi TAM, peningkatan operasional logistik melalui manajemen yang terpusat, serta manajemen persediaan dan inventori yang lebih baik," ujar Suparno Djasmin, Direktur Astra International melalui siaran pers, Rabu (3/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, TAM hanya mendistribusikan produk-produk Toyota ke lima diler utamanya tanpa melakukan penjualan langsung ke konsumen. Kelima diler utama TAM tersebut selain bertugas memasarkan langsung mobil-mobil pabrikan Toyota, juga berperan sebagai distributor lanjutan ke
sub-sub diler di bawahnya.
"Guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas penjualan dan proses distribusi, seluruh fungsi yang terkait dengan
sub-distribusi yang kini dilaksanakan oleh diler utama akan diintegrasikan ke dalam TAM secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan," jelas Suparno.
Astra, melalui Auto2000, merupakan salah satu dari lima diler utama yang melakukan penjualan langsung kepada konsumen dan juga
sub-diler. Berdasarkan penataan ulang ini, bisnis antara Auto2000 dan sub-diler serta operasional terkait akan dialihkan kepada TAM.
Dari perspektif laba bersih konsolidasi Grup Astra, Suparno meyakini langkah ini tidak akan berdampak material dalam jangka pendek dan justru dapat berdampak positif ke depannya. Penataan ulang ini juga diharapkan akan bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan Astra, khususnya para konsumen.
"Pelaksanaan inisiatif ini diharapkan selesai pada awal 2016," tutur Suparno.
(ags)